Bali, Beritasatu.com - Perusahaan teknologi iklim berbasis di Singapura Nature’s Vault mengumumkan proyek penghilangan karbon yakni SAWA di acara B-20 Investment Forum, Bali, Jumat (11/11/2022).
CEO Nature’s Vault, Phil Rickard mengatakan, proyek SAWA bertujuan mengembangkan solusi investasi inovatif dan berdampak memerangi perubahan iklim, terutama emisi gas rumah kaca dan kerusakan alam.
"Proyek SAWA dapat membantu menghilangkan karbon dan menjaga keamanan pangan untuk masyarakat di Indonesia," kata Phil Rickard.
Menurut Phil Rickard, proyek SAWA dapat mengatasi masalah perubahan iklim tersebut dengan menggunakan limbah pertanian untuk menciptakan BioChar, materi padat yang merupakan penyimpan karbon dan dapat digunakan sebagai penguat tanah.
Melalui proyek ini, Nature’s Vault memberikan kompensasi atas limbah pertanian yang dihasilkan petani serta membantu meningkatkan pendapatan petani. Kemudian, Nature's Vault akan mengembalikan sebagian BioChar yang dihasilkan kepada petani untuk membantu memulihkan kesuburan sawah dan meningkatkan hasil panen.
Nature's Vault memproyeksikan proyek SAWA dapat menghilangkan lebih dari 10 juta ton CO2 dalam 15 tahun kedepan serta menciptakan sekitar 1.500 lapangan pekerjaan yang dapat membantu perekonomian Indonesia.
"Pembakaran limbah pertanian menghasilkan 3,5% dari emisi gas rumah kaca global, dan Asia menyumbang 50% dari total emisi tersebut. Selain itu, kita perlu menghilangkan 2,5 miliar ton karbon dioksida ekuivalen per tahun hingga tahun 2030 agar dapat menjaga kenaikan suhu global kurang dari 1,5 derajat,” ucap Phil Rickard.
"Kami sangat senang dapat hadir di B-20 Investment Forum untuk berbagi mengenai proyek SAWA, yang dibuat sebagai solusi yang terukur, adil, dan berkelanjutan," tambahnya.
Baca selanjutnya
Sementara itu, Komisaris dari Proyek SAWA Rachmat Pambudy mengatakan, carbon removal ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com