Bali, Beritasatu.com- Teknologi canggih yakni face recognition atau alat deteksi wajah dipakai untuk pengamanan kehadiran 17 pemimpin dunia di KTT G-20. Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G-20, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan aAlat yang dapat melacak potensi gangguan keamanan ini akan diaktifkan di sejumlah lokasi atau tempat berkumpulnya Kepala Negara.
Luhut menegaskan adanya fitur canggih seperti face recognition mampu mengantisipasi atau melacak potensi gangguan keamanan jelang G-20.
"Untuk pengamanan, saya kira kita berpengalaman. Kita berdoa agar tidak terjadi apa-apa. Secara keseluruhan, pengamanan sudah sangat baik dari kepolisian maupun dari TNI," kata Luhut dalam konferensi pers menjelang KTT G-20 di Bali, Sabtu (13/11/2022).
Luhut memastikan sebanyak 17 Pemimpin dipastikan hadir secara luring pada puncak acara 15-16 November mendatang.
Negara G-20 yang telah mengonfirmasi kehadirannya adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Prancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Sementara sisanya, yakni Rusia, Brasil dan Meksiko tidak dapat menghadiri pertemuan puncak kelompok 20 ekonomi terbesar tersebut.
Tak hanya Kepala Negara, sebanyak 3.443 delegasi dan 12.750 orang yang terdiri dari para pebisnis, tim supporting, LSM, utusan lembaga internasional, serta jurnalis, dipastikan hadir in person dalam perhelatan G-20.
“Mulai besok (hari ini) kita sudah bekerja penuh dan semua prosesi KTT G-20 akan dimulai, dengan kedatangan beberapa kepala negara dan delegasi,” ujar Luhut.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com