Keren! 12 Emiten Multifinance Cetak Laba Rp 3,48 Triliun
Jakarta, Beritasatu.com - Sebanyak 12 dari 15 emiten multifinance berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 3,48 triliun atau tumbuh tumbuh 65,86% (yoy) hingga kuartal III-2022. Tren pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri.
Mengacu statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba bersih industri multifinance tumbuh 23,74% (yoy) pada kuartal III-2022 menjadi Rp 14,32 triliun. Lebih tinggi dibandingkan kuartal III-2021 sebesar Rp 11,57 triliun.
Perolehan laba tersebut didukung perbaikan piutang pembiayaan skala industri yang tumbuh 10,68% (yoy) menjadi Rp 397,42 triliun. Pendapatan naik 5,76% (yoy) menjadi Rp 75,56 triliun, sedangkan beban tumbuh melandai 1,36% (yoy) menjadi Rp 57,52% triliun.
Sementara itu, rata-rata pertumbuhan kinerja lebih baik dicatatkan 12 emiten multifinance hingga kuartal III-2022. Piutang pembiayaan tumbuh 11,04% (yoy) menjadi Rp 68,60 triliun. Nilai itu memang hanya menyumbang 17,26% dari total piutang industri.
Meski begitu, pendapatan sejumlah emiten multifinance itu tumbuh lebih baik yakni 12,25% (yoy) menjadi Rp 18,58 triliun, berkontribusi 24,59% dari pendapatan skala industri.
Di samping itu, beban relatif menurun tipis 0,98% (yoy) menjadi Rp 12,71 triliun. Bahkan jika ditilik lebih lanjut, total laba bersih emiten multifinance mampu mencakup 24,34% dari perolehan industri hingga kuartal III-2022.
Perolehan laba bersih terbesar disokong oleh PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance/BFIN) yakni mencapai Rp 1,30 triliun, tumbuh 64,53% (yoy) sampai kuartal III-2022. Didukung pendapatan yang naik 29,62% (yoy) menjadi Rp 3,84 triliun. Adapun total beban naik 12,96% menjadi Rp 2,22 triliun.
Perusahaan leasing milik Jerry Ng dan Boy Thohir ini membukukan piutang pembiayaan Rp 17,63 triliun atau melesat 36,53% (yoy). Direktur Keuangan BFIN Sudjono mengatakan, perseroan mencapai performa yang membanggakan dengan aset menembus rekor Rp 20 triliun sampai kuartal III-2022.
"Laba bersih kami sudah mencapai lebih dari pencapain tahun lalu hanya dalam periode sembilan bulan ini, kami sangat bersyukur dan bangga atas pencapaian tersebut," jelas Sudjono.
Di posisi kedua PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance/ADMF) dengan laba bersih Rp 1,14 triliun atau tumbuh 52,14% (yoy) hingga kuartal III-2022. Perolehan ini disokong pos beban yang susut sampai dengan 10,58% (yoy) menjadi Rp 4,71 triliun. Sedangkan pendapatan turun 1,33% seiring dengan piutang pembiayaan yang juga menurun 0,71%.
Presiden Direktur ADMF I Dewa Made Susila mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5% di tahun ini dan tahun depan merupakan angka yang cukup baik jika dibandingkan negara-negara maju yang diperkirakan melambat. Artinya, masih banyak hal yang perlu disikapi perusahaan secara optimistis.
"Cuma memang kita perlu hati-hati atas pengetatan kondisi moneter, tentu kita juga waspadai harga komoditas karena setiap saat bisa berbalik (turun), karena saat ini ada isu geo politik antara Rusia dan Ukraina, tetapi kapanpun itu bisa berubah, jadi kita jangan hanya mengandalkan komoditas," ungkap dia.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Sejak Awal 2023, Obligasi dan Sukuk di BEI Rp 25,4 Triliun
98 Unit Sepeda Motor Terjaring Razia Balap Liar di Bolango
Sepekan Transaksi, Kapitalisasi Pasar Bursa Naik Rp 109 T
Menkes Ungkap 2 Tujuan Utama RUU Kesehatan
Meta Bocorkan 3 Strategi Ini Atasi Misinformasi di Facebook
Dapat Mandat dari Pemda, MRT Siap Menjawab Tantangan Ibu Kota
19.569 Warga dari 6 Kecamatan di Ketapang Terdampak Banjir

BI Diperkirakan Tahan Suku Bunga Acuan hingga Akhir 2023
7 menit yang laluSpesies Anggrek Mirip Kaca Baru Ditemukan di Jepang
13 menit yang laluSerial Child Molester Receives Parole
15 jam yang laluB-FILES
Harga Cabai dan Ayam Potong di Kota Mataram Meroket


Sekilas mengenai Ganjar Mania Dibubarkan
Guntur Soekarno