KTT G-20 Indonesia
Biden Bantu Transisi Energi di Indonesia US$ 20 Miliar
Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan sejumlah pihak lainnya, melakukan mobilisasi dana hingga US$ 20 miliar atau sekitar Rp 311 triliun untuk membantu berbagai proyek transisi energi di Indonesia.
Kemitraan jangka panjang ini bermaksud untuk memobilisasi US$ 20 miliar awal dalam pembiayaan publik dan swasta selama periode tiga hingga lima tahun, menggunakan pendanaan campuran, pinjaman lunak, pinjaman dengan suku bunga pasar, jaminan, dan investasi swasta.
“Kami berharap dapat memobilisasi dana sebesar US$ 20 miliar untuk mendukung upaya Indonesia mengurangi emisi, mengembangkan jaringan energi baru dan terbarukan, dan membantu para pekerja yang paling terpengaruh oleh transisi dari batu bara,” ucap Presiden AS, Joe Biden dalam acara peluncuran Kemitraan untuk Investasi dan Infrastruktur Global atau Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) G20 pada Selasa (15/11).
Biden menjelaskan pada awalnya pendanaan ini dilakukan oleh negara G-7 untuk bisa membantu Indonesia dalam menyelesaikan proyek energi bersih. Dukungan pendanaan ini juga sebagai bentuk aksi nyata negara G-7 dalam pengurangan emisi karbon.


"Kami di negara G7 menyepakati global partnership and investment sebesar US$ 600 miliar untuk negara berkembang. Salah satunya, kami sepakat pada COP-27 kemarin di Mesir bahwa kami akan mengakomodir pendanaan sebesar US$ 20 miliar khusus untuk membantu Indonesia dalam proyek energi bersih," kata Biden.
Dengan kemitraan tersebut diharapkan dapat membantu mempercepat target peaking date sektor ketenagalistrikan di Indonesia 7 tahun lebih cepat dan menghasilkan pengurangan emisi GRK kumulatif lebih dari 300 megaton hingga tahun 2030 dan pengurangan sebesar 2 gigaton hingga tahun 2060 dari capaian Indonesia saat ini.
Baca Juga: Kolaborasi Stakeholders, Kunci Masa Depan Transisi Energi
Biden mengatakan pihaknya juga berencana untuk menginvestasikan US$ 798 juta melalui Millennium Challenge Corporation dengan Indonesia untuk mengembangkan transportasi yang tahan terhadap iklim dan mendukung tujuan pembangunan Indonesia.
“Di seluruh dunia, kami juga berinvestasi dalam rantai pasokan mineral penting dan teknologi yang diperlukan untuk transisi energi bersih. Misalnya, di Honduras, Bank Ekspor Impor membiayai salah satu proyek tenaga surya terbesar di Amerika.” ucapnya.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan