Jakarta, Beritasatu.com – Untuk bisa meraih kesuksesan, tentunya dibutuhkan perjuangan dan usaha yang konsisten. Hal itu dialami Septia Yetri Opani, pemilik bisnis pakaian wanita bernama @assyifa_exclusive.
Wanita kelahiran Perawang, 9 September 1996 itu berkisah bahwa dirinya pernah mengalami fase-fase menantang dalam membangun bisnisnya. Apalagi ia memulai bisnis sejak masih duduk di bangku kuliah.
Awalnya, Septia merupakan seorang karyawan di sebuah perusahaan di Batam. Saat itu, dia bekerja dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Sementara tepat di jam pulang kerjanya, dia harus kuliah jurusan Manajemen Bisnis.
Septia mengatakan, ia nekad kerja sambil kuliah karena butuh biaya.
"Saya kerja untuk ngebiayain kuliah karena saya bercita-cita ingin jadi seorang pebisnis waktu itu. Karena sering telat dan sering disuruh keluar karena telat jam pelajaran, saya memutuskan berhenti kerja dan coba berjualan online," kisah pemilik akun Instagram @septiasiregar17 itu dalam keterangan tertulis yang diterima Beritasatu, Selasa (18/8/2020).
Kali pertama berbisnis, ibu dari Assyifa Ramadhani Siregar (@assyifasiregar) dan Muhammad Khalid Attar Siregar (@khalidsiregarr) itu berdagang pakaian dengan sistem dropship. Selanjutnya, dengan didukung suami, dia juga jualan kosmetik melalui Instagram. Bahkan, Septia pernah juga menjalankan franchise merchandise Atta Halilintar, yakni AHHA.
"Saya banyak belajar dari suami saya, beliau juga mentor saya dalam berbisnis karena beliau lebih banyak pengalamannya, jadi saya sering mencontek ilmunya," ungkap Septia, yang pernah menjadi juara pertama kejuaraan pencak silat semasa SMP di Batam itu.
Septia juga bercerita bagaimana dia dan sang suaminya, Putra Siregar, pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta.
"Saya dan suami waktu itu 2016 kali pertama ke Jakarta, mau buka toko ponsel kecil-kecilan di depan Holland Bakery Condet Jakarta Timur," kata Septia.
Septia bersama suami harus berjalan kaki dari Asrama Rindam hingga ke Holland Bakery untuk mencari toko yang akan disewa. Hingga akhirnya sang suami merasa cocok dengan salah satu toko di wilayah tersebut karena ramai penduduk. Ketika pertama buka, mereka hanya mampu menjual beberapa buah ponsel saja.
"Kami tidurnya di dalam ruko kecil ukuran 2x2 meter. Tidur depan jalan raya, di ruko kecil, dan tidur di lantai," ungkap Septia.
Namun setelah beberapa bulan buka toko, lama kelamaan dagangan mereka sangat laris. Bahkan, Septia dan Putra seringkali kehabisan stok. Pembelinya sangat banyak, sementara jumlah barang dagangan mereka benar-benar terbatas.
Sekarang, semua itu tinggal sejarah karena bisnis Septia dan sang suami sudah meraup sukses yang amat luar biasa lewat kerajaan bisnis online mereka.
“Alhamdulillah ya rezeki kayaknya semakin bertambah, apalagi kami dikelilingi orang-orang hebat, masyarakat di sini juga baik-baik," pungkas Septia.
Dengan menjalankan banyak bisnis, Septia berharap dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan, sehingga bisa bermanfaat bagi orang banyak. Sedangkan dalam kegiatan sosial, Septia sering membagikan sembako, mengajak anak-anak muda peduli terhadap lingkungan dan orang sekitar, serta menciptakan bibit-bibit pengusaha muda baru dengan melaksanakan kegiatan seperti terjun langsung ke lapangan.
Sumber: BeritaSatu.com