Rabu, 29 Maret 2023

Program Warung Anak Sehat Dorong Peningkatan Gizi Anak

Chairul Fikri / FER
Senin, 30 Oktober 2017 | 17:30 WIB

Jakarta - Anak di usia sekolah memiliki banyak aktivitas di luar rumah sehingga mendorong perilaku membeli makanan atau jajanan baik di dalam maupun sekitar sekolah. Namun, kebutuhan membeli makanan atau jajanan ini tidak selalu dibarengi dengan ketersediaan makanan atau jajanan yang bersih dan sehat. Hal ini, menjadi salah satu pemicu anak mengalami permasalahan gizi yang serius.

Project Manager Warung Anak Sehat (WAS) Sarihusada, Talitha Andini Prameswari, mengatakan, Program Warung Anak Sehat (WAS) yang telah berjalan di tahun kedua, bertujuan untuk mewujudkan sekolah dengan kantin sehat melalui pendampingan dan penyediaan material edukasi.

"Program WAS memiliki target untuk memperbaiki kebiasaan anak sekolah dalam mengonsumsi jajanan bersih dan sehat di lingkungan sekolah. Kami melihat bila anak memiliki status gizi yang baik, maka anak dapat mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, dan sosial-emosional, secara optimal," kata Talitha, dalam siaran persnya, Senin (30/10).

Program WAS, lanjut dia, telah menjangkau 350 Sekolah Dasar (SD) di empat kota di Indonesia yaitu Bogor, Bandung, Yogyakarta dan Ambon. "Dalam menjangkau sekolah-sekolah tersebut, WAS mendapatkan rekomendasi dari pemerintah, sehingga program ini dapat bersinergi dengan program pemerintah dan berjalan tepat sasaran," tambah Talitha.

Sementara itu, Sekretaris Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (FEMA IPB), Dr Ir Sri Anna Marliyati MS, mengatakan, selain mengedukasi dan melatih para IWAS, orang tua dan guru juga diberikan informasi penting untuk dapat membentuk perilaku konsumsi atau jajan anak dengan sehat.

"Penting bagi orang tua maupun sekolah untuk dapat menyediakan akses terhadap makanan atau minuman yang sehat pada anak, karena pada usia tersebut anak sudah mulai memilih-milih makanan, juga adanya pengaruh teman dan lingkungan sekitar, serta masih minimnya kantin sekolah," katanya.

Selain itu, lanjut Dr Sri, fakta menunjukkan bahwa 40 persen anak masih belum membiasakan sarapan, semakin mendorong anak untuk jajan di sekolah. "Kondisi tersebut perlu diatasi melalui upaya dari seluruh masyarakat sekolah untuk memperbaiki pola makan termasuk jajan yang sehat, aman, dan bergizi," jelasnya.

Program WAS telah berhasil menjangkau 232 guru, 350 IWAS, 27,861 siswa, dan 6,122 orang tua murid yang tersebar di 350 sekolah binaan. Pada tahun ini kepala sekolah dan instansi terkait juga turut terlibat dalam mencanangkan kebijakan sekolah sehat melalui lokakarya di Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Ambon yang diprakarsai oleh Sarihusada.



Sumber: BeritaSatu.com

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKINI

1035332
1035331
1035329
1035330
1035328
1035327
1035333
1035326
1035325
1035324
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon