JAKARTA, Beritasatu.com - Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi ini. Beberapa sekolah diwacanakan akan dibuka kembali dan murid mulai kembali masuk sekolah. Menjadi pertanyaan adalah apakah kita sudah siap untuk mengirim kembali anak kita ke sekolah?
Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar tetap aman untuk beraktivitas di luar, termasuk kembali belajar di sekolah. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menyarankan jika anak diharuskan belajar di sekolah, maka sekolah sebaiknya melakukan pengurangan jumlah belajar di sekolah menjadi 4 jam sehari tanpa ada jam istirahat. Selain itu, skenario lainnya mengenai mengubah jam masuk dan jam pulang sekolah untuk mencegah penumpukan jumlah siswa di satu ruangan seperti pintu masuk sekolah.
Maklumlah, berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), setidaknya terdapat 584 anak Indonesia yang positif Covid-19 sampai bulan Mei, serta terdapat 14 kasus meninggal dan 3,324 anak merupakan suspek dalam pengawasan.
“Terkait wacana pembukaan beberapa sekolah di zona hijau, tetap diperlukan persiapan bagi para orang tua agar menjaga anaknya tetap sehat,” kata Rico Mardiansyah, SehatPedia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia saat membuka acara seminar online Ngovee bertema “Persiapan Anak Kembali ke Sekolah Saat New Normal” yang digelar aplikasi rekomendasi suplemen Jovee, Selasa (28/72020).
Dokter spesialis anak dr. Firza Fairuza Sp.A mengatakan, banyak sekali hal yang perlu dipersiapkan jika sekolah kembali dibuka:
Pertama, pihak sekolah perlu mengadakan screening berupa cek suhu dan gejala, jadi anak yang sakit dan memiliki gejala seperti demam maupun batuk tidak diperbolehkan masuk.
Kedua, semua orang di wilayah sekolah wajib menggunakan masker dan face shield
Ketiga, harus mencuci tangan sebelum masuk kelas.
Keempat, sekolah juga perlu menerapkan pembatasan jumlah siswa di dalam kelas dan setiap meja diberikan jarak
Kelima, selain mempersiapkan hal teknis, termasuk membawa bekal makanan dan minuman sendiri, orang tua, kata dr.Firza, juga perlu memperhatikan kondisi kesehatan anak.
“Salah satunya menerapkan pola hidup sehat dan menjaga daya tahan tubuh anak dengan memberikan asupan kebutuhan multivitamin, mineral, dan omega 3 yang terdiri dari EPA dan DHA, yang diperlukan oleh tubuh. Selain membantu menjaga pembentukan dan fungsi otak demi meningkatkan performa belajar, omega 3 juga sebagai nutrisi untuk sel-sel kekebalan tubuh anak. Jadi persiapan dilakukan menyeluruh mencakup segala aspek dari dalam maupun luar.” tandas dr. Firza Fairuza Sp.A.
Sumber: BeritaSatu.com