Labuan Bajo, Beritasatu.com - Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) akan menjadikan kopi sebagai salah satu destinasi wisata baru di Labuan Bajo dan sekitarnya. Kopi tidak hanya akan jadi produk kuliner, tetapi juga menjadi produk wisata experience yang menawarkan pengalaman menikmati varian konsep wisata baik kebun maupun budaya setempat.
“Ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen BOPLBF mewujudkan Labuan Bajo dan Flores secara keseluruhan menjadi gerbang ekowisata dunia. Membangun pariwisata berbasis masyarakat salah satunya melalui eksistensi para petani kopi. Kita mulai desa,” kata Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina, saat menandatangani nota kesepahaman dengan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Arabika Flores Manggarai di Labuan Bajo, Selasa (8/9/2020) sebagaimana disampaikan dalam pernyataan tertulis yang diterima Beritasatu.com di Jakarta.
Dalam produk wisata experience ini, yang ditawarkan adalah wisata kebun dengan segmen mulai dari pengenalan berbagai jenis kopi hingga mengenali budaya masyarakat petani kopi seperti yang bisa ditemui di Colol, salah satu sentra kopi di Manggarai Raya.
Disebutkan, dengan kerja sama bersama MPIG ini, maka peningkatan kualitas produksi, distribusi, dan pemasaran Kopi Flores, serta pengembangan sektor agrowisata dan ekonomi kreatif berbasis komoditas kopi akan terus didorong. Dan, tiga kabupaten di Manggarai yaitu, Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur menjadi destinasi utama.
Pada kesempatan yang sama Ketua MPIG Joseph Janu menegaskan, pengembangan destinasi wisata baru kopi akan membawa angin segar selain bagi pariwisata daerah juga bagi para petani kopi di tiga Kabupaten Manggarai, serta bagi para wisatawan minat khusus yang punya ketertarikan dengan kopi.
“Yang jelas, akan banyak sekali dampak positif dari kerja sama ini. Yang utama adalah bagaimana membuat kopi mejadi destinasi wisata baru yang ada di tiga Kabupaten Manggarai dan Labuan Bajo sebagai etalase kopi, sekaligus menjadi pusat informasi dan promosi kopi. Inilah yang menjadi titik awal dari MoU ini,” tegas Joseph.
Pengembangan destinasi wisata baru kopi tersebut akan berada di empat lokasi di tiga Kabupaten Manggarai, dan akan menjadi lokomotif bagi salah satu wisata minat khusus ini. Ke-4 lokasi tersebut berada di Wae Garit - Manggarai yang menjadi pusat robusta, Mano - Manggarai Timur, yang akan menjadi pusat arabika, Colol - Manggarai Timur yang merupakan aset besar budaya kopi Manggarai sekaligus menjadi pusat festival budaya kopi, dan Labuan Bajo yang akan menjadi etalase pusat informasi dan promosi seluruh jenis biji kopi Flores (bukan berupa kebun).
Dari ke-4 lokasi tersebut, dua lokasi merupakan lahan milik Keuskupan Ruteng yang disiapkan untuk mendukung pengembangan destinasi wisata baru dan sekaligus merupakan bentuk dukungan gereja terhadap upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya para petani kopi. Lokasi-lokasi tersebut terletak di Mano seluas 10 hektar dan di Labuan Bajo yang akan menjadi rencana etalase Pusat Informasi dan Promosi Kopi.
Sementara dua lokasi lainnya merupakan lahan kopi milik masyarakat yang akan didampingi oleh MPIG melalui berbagai pelatihan guna memperkuat kapasitas SDM petani kopi untuk dapat mencapai kualitas kopi yang memenuhi standar.
Sumber: BeritaSatu.com