Bali, Beritasatu.com - Memasuki normal baru, kehidupan belum bisa kembali sebagaimana sebelum pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia. Namun, demi memenuhi kebutuhan penerbangan masyarakat, PT Garuda Indonesia tetap beroperasi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Setiap kru Garuda Indonesia menggunakan masker, face shield, mencuci tangan dengan hand sanitizer, menggunakan sarung tangan, dan terus memastikan penumpang yang dilayani menerapkan protokol kesehatan yang sama.
"Setiap kru Garuda Indonesia menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk memberikan rasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan penumpang. Kru Garuda menggunakan APD lengkap seperti masker, sarung tangan, dan apron," kata Staf Marketing Communication PT Garuda Indonesia, Teguh Iman, dalam program "Perjalanan Wisata Pengenalan Kembali ke Bali" yang diinisiasi Kemenparekraf bersama Garuda Indonesia, Minggu (15/11/2020).
Sebelum melakukan perjalanan dengan Garuda Indonesia, penumpang harus terlebih dahulu melakukan rapid atau swab test untuk memastikan terbebas dari virus Covid-19. Hasil swab atau rapid test itu mesti dicetak untuk kemudian diverifikasi di bandara. Setelahnya, penumpang bisa melakukan check in secara langsung, apabila ada barang yang mesti dimasukkan ke dalam bagasi.
Di counter check in Garuda Indonesia, semua kursi tunggu diletakkan dengan jarak yang cukup besar. Pengaturan jarak ini untuk menghindari gerombolan penumpang yang sedang mengantre. Saat nama penumpang dipanggil, petugas akan meminta penumpang mencuci tangan dengan hand sanitizer sebelum menunjukan boarding pass, kartu pengenal, dan barang yang ingin diletakkan di bagasi.
Setelah memastikan boarding time, penumpang akan dipersilahkan menuju ruang tunggu yang paling dekat dengan gate untuk naik ke pesawat. Di sini, Garuda Indonesia sudah menandai kursi yang tidak boleh diduduki, guna memastikan penumpang tetap berjarak fisik satu dengang yang lain.
Sebelum masuk pesawat, petugas akan kembali memeriksa dokumen rapid test milik penumpang yang telah diverifikasi. Selain itu, pengecekan suhu tubuh juga dilakukan. Penumpang pun diminta mengulurkan tangan untuk mencuci tangan dengan hand sanitizer.
Pengamanan berlapis ini diterapkan guna memastikan segala aktivitas penerbangan memenuhi unsur CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment) sebagaimana yang diamanatkan dalam gerakan InDOnesia Care (I DO Care) di penerbangan, hotel, restoran, dan lokasi umum lain. Di dalam pesawat Airbus A330-300 Wide Body berlorong ganda milik Garuda Indonesia, jarak fisik juga diterapkan. Dua baris kursi pada lajur kiri dan kanan hanya ditempati satu orang, dan empat baris kursi di bagian tengah hanya boleh diisi dua orang pada kedua sisi tepinya, menyisakan dua kursi kosong di antara penumpang.
"Pesawat Garuda Indonesia dilengkapi HEPA Filter yang berfungsi untuk menyaring partikel kecil virus dan bakteri, bahkan yang terkecil antara 0.1 hingga 0.3 mikron dengan efisiensi hingga 99.995%. Udara di kabin selalu mengalir keluar dan ke dalam saat terbang karena udara terus diperbaharui setiap 2 hingga 3 menit dengan system tersebut," kata Teguh Iman lagi.
Garuda Indonesia juga memastikan makanan penumpang dalam pesawat aman. Kru kabin yang mengantarkan makanan yang sebelumnya terbungkus rapi itu dengan bersarung tangan. Begitupula sendok dan garpu yang sampai ke penumpang dipastikan sudah dicuci bersih hingga bebas kuman maupun virus.
Seorang penumpang mengakui ada kerepotan tersendiri dalam penerbangan di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, dia mesti meluangkan waktu untuk melakukan rapid test di klinik dekat rumah sekitar dua hari sebelum penerbangan. Namun, dengan pengamanan wajib dari Garuda tersebut, dia merasa lebih nyaman dan aman melakukan penerbangan.
"Harus selalu jaga jarak juga, di pesawat biasanya duduk berdampingan dengan teman, tapi di tengah pandemi Garuda mengatur lokasi duduk untuk saling jaga jarak. Memang tidak semenyenangkan sebelum pandemi, tapi bagaimanapun ini mesti dilakukan supaya kamk terus bebas dark Covid-19," kata Yaumal (23), seorang karyawan swasta yang hendak ke Jakarta, Minggu (15/11).
Teguh mengingatkan, penumpang mesti memastikan bahwa perjalanan yang akan dilakukan bersama Garuda sangat penting dan mendesak. Kalau tidak, calon penumpang sebaiknya berada di rumah saja, guna mencegah penyebaran virus Covid-19. Saat ini, Teguh meminta penumpang Garuda Indonesia untuk #BersamaJagaIndonesia dan cukup #diIndonesiaAja.
Termasuk jika nanti situasi sudah membaik dan makin aman untuk bepergian, masyarakat bisa kembali berwisata menikmati #WonderfulIndonesia dengan #GarudaIndonesia. Meski nanti pandemi telah dapat dikendalikan, masyarakat sebaiknya terus menjaga kesehatan #BecauseYouMatter. Masyarakat dapat membaca lebih lanjut terkait ketentuan #TerbangAman bersama Garuda Indonesia di https://www.indonesia.travel/id/id/i-do-care-covid19.
Sumber: BeritaSatu.com