Jakarta, Beritasatu.com - Sebanyak 6 calon desainer muda LaSalle College Jakarta siap berkreasi di acara Jakarta Fashion Week (JWF) 2021. Karya-karya terbaik mereka akan dihadirkan dalam show bertema “Elementum”, Sabtu (28/11/2020) di Senayan City, Jakarta. Keenam desainer muda itu adalah Chyntia Odelia, Sherly Lovent, Shinta Chandra Lesmana, Tania Segamaocia, Veronica Tanwijaya, dan Vionica Priskila.
Chyntia Odelia mengaku bakal menampilkan fashion yang terinspirasi dari Perang Dunia ke-2. Judul koleksinya Dollys. Nama ini merupakan panggilan bagi perempuan yang waktu itu menjadi relawan pada PD II. Tidak mau kalah dengan Chyntia, Sherly Lovent juga menampilkan koleksi yang bertema Warna. Koleksi siap pakai ini memberikan rasa nyaman dan rileks saat dikenakan, seperti kaos.
"Saya terinspirasi dari konsep terapi warna yang bila digunakan bisa menyeimbangkan energi dan aura tubuh seseorang,” kata Sherly Lovent dalam konferensi pers secara virtual, Senin (23/11/2020).
Sementara Shinta Chandra Lesmana akan menampilkan koleksi perpaduan akulturasi dua budaya Jawa dan Tiongkok yang dinamakan Wacinwa (wayang kulit Tiongkok-Jawa). Ini merupakan sebutan untuk pertunjukan padu-padan dengan unsur cerita klasik Tiongkok. Motif Wacinwa akan dihadirkan sebagai jembatan dua budaya dengan sejarah panjang seni pertunjukan Tiongkok dan wayang kulit Jawa.
Hampir mirip dengan Shinta, Tania Segamaocia bakal mengangkat hal yang berhubungan dengan mitos intan yang ada di daerah Kalimantan Selatan yang berarti berlian mentah. Mitos ini merupakan kepercayaan dari masyarakat setempat terkait pengguna intan. Ia akan mengaplikasikan motif intan ke dalam pakaian dengan menggunakan teknik safe campaign.
Tidak mau kalah dengan rekan-rekannya, Veronica Tanwijaya bercerita akan mengangkat gaun kewanitaan yang bertema tahun 50-an. Sebuah koleksi yang diperuntukkan bagi wanita pekerja atau karier. Terakhir, Vionica Priskila akan mengangkat kain tradisional dengan desain yang menarik perhatian anak muda.
Kendala
Meski akhirnya tampil virtual dalam JFW 2021, ternyata di balik persiapan show enam desainer muda ini menemukan kendala akibat pandemi. Semisal Chyntia yang menggunakan kain sisa pabrik, cukup kesulitan karena tidak bisa sembarang orang bisa datang dan boleh masuk ke tempat tersebut. Akhirnya ia menyiasatinya dengan mencari kain di tempat lain dan cukup berisiko karena harus bertemu banyak orang. Mau tidak mau hal itu dilakukan, namun menerapkan protokol kesehatan seperti Gerakan 3M.
“Waktu itu saya di luar kota dan terbilang susah mencari kain yang diinginkan untuk acara ini karena sangat terbatas, ditambah dengan pandemi Covid-19 ini. Akhirnya saya beli via online,” cerita Chyntia.
Sementara Shinta Lesmana mengaku kendala yang dialami yakni pada perusahaan laser cut yang sempat tutup karena pandemi dan aturan PSBB. Berbeda halnya dengan Veronica Tanwijaya yang terkendala dalam penelitian kain era 50-an dan terpaksa harus ke perpustakaan kampus.
"Kalau aku kendalanya itu meriset tentang kain yang hilang hampir 200 tahun lalu. Info kain tradisional itu sangat terbatas sekali. Akhirnya saya jadwalkan bertemu dengan si pemilik kain yang tahu sejarahnya dan menyesuaikan waktu mereka dengan protokol kesehatan yang ketat,” tutup Veronica.
Sumber: BeritaSatu.com