Jakarta - Memulai karier sebagai orang yang kerap mewawancarai para penampil, kini Soleh Solihun menjajal peruntungan di dunia hiburan, sebagai penampil. Semenjak menjajal dunia komedi, nama Soleh terus berkibar, bahkan kini ia menjadi penyiar radio dan presenter acara di dua stasiun televisi. Terkini, ia masuk ke dunia layar lebar, sebagai aktor.
Dunia tulis-menulis adalah hal yang mengawali karier Soleh. Awalnya ia menjadi wartawan khusus bidang musik di tahun 2004. Tak mau menyia-nyiakan kemampuannya, Soleh memutuskan untuk mengabadikan celotehannya dalam buku yang ia terbitkan dengan judul "Celoteh Solihun". Isi buku itu merupakan refleksi kepribadian diri ayah seorang anak ini, pemikiran spontan dan kocak.
Belum berhenti di sana, pengalamannya sebagai wartawan musik selama 7 tahun dituangkannya ke dalam sebuah buku yang diberi judul ”Kastana Taklukan Jakarta”. Lewat buku tersebut, Soleh berbagi informasi kepada para pembaca mengenai suka-dukanya menjadi wartawan musik.
Keberuntungannya terus mengalir. Beberapa waktu lalu ia sempat merambah ke dunia seni peran lewat film "Cinta Brontosaurus". Ia termasuk beruntung, karena berakting untuk pertama kalinya di film tanpa melalui proses casting. Sang sutradara film itu, Fajar Nugros, memang membayangkan sosok Soleh untuk berperan sebagai agen penerbit naskah di film tersebut. Film itu sendiri merupakan film perdananya, bahkan ia dibebaskan membentuk karakter hingga nama perannya.
Mantan wartawan musik selama 7 tahun itu berperan sebagai Kosasih, teman Dika yang menjadi pemeran utama film ”Cinta Brontosaurus”. Jebolan Universitas Padjadjaran itu pun akhirnya menjadi artis dan berimprovisasi sendiri serta diterima sutradara sehingga karakter yang dimainkan dalam film itu berbeda dari skenario awal. Namanya Agung, bukan Kosasih, dan bukanlah pria berdarah Sunda dengan logatnya yang khas.
"Karakternya dari Raditya waktu di skenario enggak seperti itu, bukan orang Sunda. Waktu sutradara ajak saya, saya enggak lewat proses casting. Dia minta saya pikirkan nama ala orang asal Sunda yang catchy dan agak jijik, saya pakai nama Kosasih, itu nama bapak saya. Fajar kasih kebebasan untuk eksplorasi karakter," ucapnya tertawa saat ditemui dalam jumpa pers "Cinta Brontosaurus" di kawasan Planet Hollywood, Jakarta, Senin (6/5).
Soleh mengaku mau menerima tawaran itu karena ada sosok Raditya Dika sebagai penulis skenarionya. Baginya, hal ini adalah kesempatan yang ada di depan mata dengan mencoba dunia akting dan menjalani segala yang ada di hadapannya saat itu.
"Ini kesempatan, saya enggak pernah berpikir terlalu jauh. Ikut ajang stand up comedy juga karena tawaran. Semua yang saya jalanin mulai dari kerja wartawan, sampai main film karena kesempatan yang datang saja, bukan fokus di satu hal. Saya sejak dulu penginnya di dunia hiburan, saya tidak mau di dunia politik," ungkap dia.
Namun, diakui Soleh bahwa pekerjaan sebagai wartawan merupakan hal yang disukainya setelah mencoba profesi di berbagai bidang. Kecintaannya terhadap musik membuat dirinya merasa luar biasa ketika ia bisa menjadi pemburu berita musik.
Guna melengkapinya ia pun menjadi menjadi stand up comedian dan akhirnya sering muncul di televisi, sekaligus pembawa acara musik khususnya musik indie.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Suara Pembaruan