Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata Wartawan Perang? Mungkin sebagian ada yang merasa ngeri, tak peduli, tapi tak sedikit juga yang merasa tertarik untuk lebih dalam mengetahui tentang hal tersebut.
Berangkat dari bahasan ini, Renny Harlin seorang sutradara asal Finlandia ingin menyampaikan sebuah gambaran tentang tugas seorang wartawan perang.
Tugas mereka ternyata bukan hanya semata-mata mencari berita kemudian menyampaikannya kepada publik, tetapi ada sesuatu yang lebih dalam dari hal itu.
Para jurnalis ini harus tetap menjaga keutuhan berita yang sudah mereka liput, bahkan bila perlu mereka mempertaruhkan nyawa untuk melindunginya.
Lewat film 5 Days Of War, atau dikenal juga dengan judul 5 Days Of August, Harlin menunjukkan bagaimana kehidupan wartawan perang di tengah negara yang sedang mengalami konflik.
Film ini mengisahkan wartawan perang asal Inggris bernama Michael Stilton dan Sebastian Ganz yang meliput kejadian perang di daerah Gori, Georgia untuk disampaikan kepada publik di seluruh dunia.
Pada saat itu, di tahun 2008 Georgia sedang mengalami krisis. Negara pecahan Russia ini sedang digempur dan dihabisi oleh tentara Russia tanpa alasan jelas.
Warga sipil pun menjadi korban serangan. Stilton dan Ganz berusaha untuk menyampaikan hal ini lewat liputan mereka di area perang supaya dunia bisa memberikan dukungan kepada negara Georgia untuk bisa memerdekakan diri dari Russia sepenuhnya.
Kedua wartawan perang ini banyak melewati rintangan, bahkan keduanya hampir kehilangan nyawa.
Tapi, itu semua tak mengendurkan niat mereka untuk terus meliput sampai mereka mendapatkan tujuan akhir, menyiarkan berita ini ke seluruh dunia.
Film ini sebenarnya lebih menitikberatkan sisi drama ketimbang sisi aksi. Namun, karena setting tempat berada di lokasi perang, maka penonton juga akan disuguhkan adegan-adegan menegangkan khas perang seperti tembak menembak dan pengeboman lewat darat dan udara.
Selain diramaikan oleh nama-nama baru, ada beberapa nama lama di film ini. Mereka adalah Andy Garcia yang berperan sebagai Presiden Georgia dan Val Kilmer sebagai wartawan perang asal Belanda berjuluk Dutchman, teman dari Stilton dan Ganz.
Berdurasi selama kurang lebih dua jam, penonton akan disajikan gambaran tentang bagaimana kerasnya hidup di tengah perang, solidaritas antar jurnalis, persahabatan, dan romansa.
Semua ini dikemas dalam satu tayangan menarik yang akan membuat Anda tak mau beranjak sebelum film berakhir.