Berlatar di kota Moskow, film ini menceritakan tentang sekelompok kecil orang muda yang berjuang untuk bertahan hidup saat alien menyerang bumi.
Filom ini dimulai saat dua pengusaha Amerika (Emile Hirsch dan Max Minghella) sedang menuju ke Moskow mencari dana untuk lokasi layanan berbasis media sosial milik mereka.
Kemudian invasi dimulai, lampu di kota berkelap-kelip, penampakan berupa cahaya mengubah siapa pun yang melintas menjadi debu.
Hampir seluruh umat manusia binasa. Namun lima anak muda berhasil selamat setelah sembunyi di ruang bawah tanah. Setelah beberapa hari mereka bersembunyi, mereka memberanikan diri keluar.
Ternyata hampir seluruh Moskow rata dengan tanah dan nyaris tak ada yang selamat.
Mereka akhrinya mengetahui jika para alien tersebut lebih mudah dilihat pada malam hari. Petualangan mereka dalam upaya menyelamatkan diri dimulai.
Lewat sebuah handy talkie, mereka mengetahui serangan alien tersebut juga terjadi di berbagai belahan dunia. Dan ada sebuah kapal selam yang akan meninggalkan Moskow utnuk bergabung dengan korban selamat lainnya.
Untuk itulah mereka menuju sungai lokasi kapal selam tersebut berada. Petualangan mendebarkan yang memakan korban tersebut lumayan membuat film ini mencekam.
Banyak adegan mendebarkan dan mengejutkan saat mereka bertemu para alien yang tak kasat mata. Seringkali mereka harus berlari atau bersembunyi di balik kaca atau logam, tempat alien itu tak bisa mendeteksi panas tubuh mereka.
Namun sayang, meski mengambil lokasi di Moskow dengan gedung-gedung megahnya termasuk mendapatkan akses ke lokasi ikon seperti Red Square, penempatan pesawat yang terdampar di tengah kota dengan menggunakan teknologi 3-D, serta kesuraman seperti kota mati terlihat aneh palsu.
Bukan itu saja, akting dan dialog para pemain juga membuat film ini buruk. Akhir film juga mudah ditebak, membuat ketegangan dalam film ini tidak maksimal.