Pertunjukan Teater Puisi Leon Agusta di TIM Jakarta

Buku Gendang Pengembara, kumpulan puisi karya Leon Agusta (dok.panitia)
Pertunjukan yang dipersembahkan untuk Chairil Anwar dan Asrul Sani.
Sejumlah sastrawan dan selebriti akan tampil dalam pertunjukan Kapal Penyeberangan Hukla, sebuah pementasan teater puisi yang disuguhkan oleh Komunitas Gempita Indonesia.
Pertunjukan ini akan bertempat di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 8-9 Mei 2012, pukul 20.00 WIB.
Dramaturgi pertunjukan teater-puisi ini ditulis oleh penyair terkemuka Afrizal Malna dan disutradarai oleh Aidil Usman. Pertunjukan yang dipersembahkan untuk penyair Chairil Anwar dan Asrul Sani itu didukung oleh sejumlah artis papan-atas seperti Rahayu Saraswati, Olivia Zalianty, Iwa K, dan beberapa penyair seperti Jose Rizal Manua, Irman Syah, dan Hanna Fransisca.
Penyair Leon Agusta, lahir 5 Agustus 1938 di dusun Sigiran, pinggir danau Maninjau. Ia berhenti menjadi pegawai pemerintah selepas menandatangani Manifes Kebudayaan. Atas dakwaan pasal 107 KUHP, dari Januari hingga Juli 1970 ia menjalani hukuman di penjara Tanah Merah, Pekanbaru.
Sejumlah sajak yang ia tulis selama di penjara dimuat di majalah sastra Horison edisi Desember 1970. Peristiwa Malari (1974) membuat ia sempat pula ditahan di Padang. Setelah mengikuti International Writing Program, di Iowa City, AS (1975), Leon mengembara ke sejumlah negara di Asia, Amerika, dan Eropa.
Antologi sajak terkininya Gendang Pengembara (2012), adalah buah dari pengembaraan kepenyairan Leon yang tiada berujung.
Sejumlah sastrawan dan selebriti akan tampil dalam pertunjukan Kapal Penyeberangan Hukla, sebuah pementasan teater puisi yang disuguhkan oleh Komunitas Gempita Indonesia.
Pertunjukan ini akan bertempat di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 8-9 Mei 2012, pukul 20.00 WIB.
Dramaturgi pertunjukan teater-puisi ini ditulis oleh penyair terkemuka Afrizal Malna dan disutradarai oleh Aidil Usman. Pertunjukan yang dipersembahkan untuk penyair Chairil Anwar dan Asrul Sani itu didukung oleh sejumlah artis papan-atas seperti Rahayu Saraswati, Olivia Zalianty, Iwa K, dan beberapa penyair seperti Jose Rizal Manua, Irman Syah, dan Hanna Fransisca.
Penyair Leon Agusta, lahir 5 Agustus 1938 di dusun Sigiran, pinggir danau Maninjau. Ia berhenti menjadi pegawai pemerintah selepas menandatangani Manifes Kebudayaan. Atas dakwaan pasal 107 KUHP, dari Januari hingga Juli 1970 ia menjalani hukuman di penjara Tanah Merah, Pekanbaru.
Sejumlah sajak yang ia tulis selama di penjara dimuat di majalah sastra Horison edisi Desember 1970. Peristiwa Malari (1974) membuat ia sempat pula ditahan di Padang. Setelah mengikuti International Writing Program, di Iowa City, AS (1975), Leon mengembara ke sejumlah negara di Asia, Amerika, dan Eropa.
Antologi sajak terkininya Gendang Pengembara (2012), adalah buah dari pengembaraan kepenyairan Leon yang tiada berujung.
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
1068936
1068891
1068939
1068941
1068946
Mobil CRV Tabrak Nenek Pedagang Nasi Uduk di Perumahan Metland Cileungsi
MEGAPOLITAN
5 jam yang lalu
1068942
1068940
Cerita Andika Perkasa Cetus Buat Ransum TNI, Makanan Prajurit di Medan Tempur
NASIONAL
5 jam yang lalu
1068938
1068937
Bela Kaesang Jadi Ketum PSI Dianggap Politik Dinasti, Gerindra Singgung Puan dan AHY
BERSATU KAWAL PEMILU
6 jam yang lalu
1068935
ARTIKEL TERPOPULER
1
Jokowi: Perbedaan Pilihan itu Wajar, Mau Milih Prabowo, Anies, Ganjar, Silakan
BERSATU KAWAL PEMILU
2
Kaesang Jadi Ketum PSI, Jokowi: Masa Ditanyakan ke Bapaknya
BERSATU KAWAL PEMILU
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin