Jakarta, Beritasatu.com - Kisah pilu Riefian Fajarsyah atau yang dikenal dengan panggilan Ifan bersama grup band-nya Seventeen yang tergulung tsunami di Selat Sunda pada 24 Desember 2018 diangkat dalam sebuah film berjudul Kemarin. Film produksi Mahakarya Pictures ini diadaptasi dari lagu mereka dengan judul yang sama dengan sutradara Upie Guav.
Film ini akan lebih berkisah tentang bagaimana perjalanan grup band Seventeen yang dibentuk di Yogyakarta pada 1999 itu.
"Film ini sebenarnya lebih banyak berkisah tentang bagaimana Ifan bersama rekannya di grup band Seventeen menjalani kariernya di industri musik tanah air dengan ending kesedihan saat tiga personel termasuk satu kru band-nya dan istri Ifan tersapu tsunami pada saat bencana di Selat Sunda Desember 2018 lalu. Film ini sebenarnya adalah mimpi besar keluarga besar Seventeen dan ini sebagai jawaban dan realisasinya," ungkap Dendi Reynando selaku CEO Mahakarya Pictures dalam keterangan pers-nya Rabu (2/12/2020).
Setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, film ini akhirnya akan ditayangkan pada 3 Desember 2020 besok disaat momentum 2 tahun tragedi Tsunami Selat Sunda.
"Rencananya film ini akan kita dikeluarkan pada 23 April 2020. Ternyata situasi berkata lain. Pandemik melanda dunia yang menyebabkan bioskop ditutup sementara. Saat studio sudah dibuka kembali akhirnya kita tayangkan film ini tepat bersamaan dengan dua tahun musibah yang terjadi, dan pastinya ini akan bisa jadi kenangan terbaik buat Ifan dan semua pencinta lagu-lagu Seventeen," lanjutnya.
Ifan Seventeen mengakui lega sekaligus tak mampu menahan airmatanya ketika film yang berkisah tentang sahabat-sahabat terbaiknya ini akhirnya bisa dirilis. Dari film ini, Ifan akan kembali mengenang kisah bahagia sekaligus kisah sedih mereka dalam menjalani kariernya di industri musik termasuk dengan sang istri yang ikut menjadi korban musibah tersebut.
"Lega akhirnya saya bisa mewujudkan mimpi rekan-rekan dan sahabat saya di Seventeen. Meski saya harus menangis lagi melihat tragedi yang menimpa saya dan membuat saya kehilangan belahan hati saya. Semoga ini bisa membuat mereka di sana bahagia karena saya mampu mewujudkan keinginan mereka membuat kisah dari grup band yang kita besarkan bersama," tandasnya.
Film yang ditulis naskahnya oleh Wisnu Surya Pratama tersebut mengambil footage dari total 55 jam rekaman yang diabadikan band tersebut. Namun spesial untuk adegan Tsunami Tanjung Lesung 22 Desember 2018 silam diproduksi ulang. Dimana film dokudrama yang menceritakan tentang perjalanan karier band Seventeen hingga akhirnya "berpisah" akan tayang di seluruh jaringan bioskop tanah air mulai 3 Desember 2020 ini.
Sumber: BeritaSatu.com