California, Beritasatu.com- YouTube menolak untuk melarang video dari artis hip-hop YG yang berisi lirik kekerasan anti-Asia. Seperti dilaporkan Nbcnews, Rabu (31/3), penolakan terjadi meskipun ada dorongan di antara staf untuk menghapus lagu, "Meet the Flockers," dari platform.
Eksekutif YouTube setuju bahwa lagu artis hip-hop YG "sangat menyinggung" dan "menyakitkan bagi banyak orang untuk ditonton". Tetapi lagu itu tidak akan dihapus.
Lagu rapper 2014 ini bercerita tentang bagaimana melakukan perampokan dan dimulai dengan satu lirik yang merekomendasikan orang Asia sebagai target termudah untuk invasi rumah: "Pertama, Anda menemukan rumah dan melihatnya / Temukan lingkungan Pecinan / 'Karena mereka tidak' tidak percaya pada rekening bank. " ("Flockers" adalah bahasa gaul untuk pencuri.)
Di tengah gelombang perhatian terhadap bias dan kekerasan anti-Asia, menurut Bloomberg, komentar panas di papan pesan perusahaan YouTube menyebabkan para pemimpin YouTube setuju untuk mengadakan urung rembuk atas masalah tersebut.
Hasil dari pertemuan tersebut adalah bahwa eksekutif YouTube setuju bahwa lagu tersebut "sangat menyinggung" dan "menyakitkan bagi banyak orang untuk menonton," tetapi tidak akan dihapus.
Satu komentar di papan pesan perusahaan yang diarahkan ke manajemen berbunyi: "Ini adalah kesempatan sempurna Anda untuk menunjukkan kepemimpinan Anda sebagai pemimpin untuk 'Inisiatif Keadilan Rasial.'"
Menurut Bloomberg, komentar tersebut mendapat dukungan lebih dari 430 suara masuk ke rapat balai kota yang diselenggarakan oleh kepala keberagaman dan inklusi YouTube.
Dalam satu memo kepada staf yang menjelaskan alasan untuk tidak memblokir video YG, manajemen menyampaikan alasan sendiri. “Kami akan mulai dengan mengatakan kami menemukan video ini sangat ofensif dan memahami itu menyakitkan bagi banyak orang untuk ditonton, termasuk banyak di Trust & Safety dan terutama mengingat kekerasan yang sedang berlangsung terhadap komunitas Asia,” katanya.
Menurut manajemen YouTube, salah satu tantangan terbesar dalam bekerja dalam Trust & Safety adalah terkadang perusahaan harus membiarkan konten yang tidak disetujui atau dianggap menyinggung.
“Terkadang video yang melanggar kebijakan kami diizinkan untuk tetap tayang jika memiliki konteks Pendidikan, Dokumenter, Ilmiah, atau Artistik. Dalam hal ini, video ini menerima pengecualian EDSA sebagai pertunjukan musik," lanjut memo YouTube untuk staf.
Menurut manajemen YouTube, akibat menghapus video tersebut akan berdampak luas pada konten musik lain yang berisi lirik kekerasan atau menyinggung yang serupa, dalam genre mulai dari rap hingga rock.
Sumber: BeritaSatu.com