Jumat, 24 Maret 2023

Foto Memilukan Gempa Turki, Ayah Pegang Tangan Anaknya yang Tewas Terhimpit Reruntuhan

Dwi Argo Santosa / DAS
Kamis, 9 Februari 2023 | 01:30 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Foto Mesut Hancer dan anaknya yang menjadi korban gempa Turki, mendunia. Foto itu menjadi perhatian karena menampilkan situasi yang mengiris hati, mewakili suasana kebatinan seluruh korban. Mesut Hancer memegangi tangan putrinya, Irmakleyla Hancer (15), yang sudah menjadi mayat karena tergencet beton reruntuhan bangunan.

Adem Altan, fotografer untuk AFP mengabadikannya dalam beberapa jepretan. Mesut tampak terduduk seperti sedang menunggu patugas evakuasi.

Foto serial tragis dari Provinsi Kahramanmaras, dekat dengan pusat gempa Turki, ini cukup menggambarkan suasana pilu dari sebuah  gempa berkekuatan M7,8 dan M7,6 yang melanda Turki dan Suriah, Senin (7/2/2023) subuh waktu setempat.

Mesut Hancer sang ayah mengenakan jaket oranye berjongkok di atas tumpukan puing yang curam. Ia tampak menahan dingin.

Foto Memilukan Gempa Turki, Ayah Pegang Tangan Anaknya yang Tewas Terhimpit Reruntuhan
Tangan Mesut Hancer memegang tangan putrinya.


Lengan kirinya terentang ke samping dan memegang tangan putrinya yang telah meninggal.

Tubuh gadis bernama Irmakleyla Hancer yang meninggal pada Senin (7/2/2023), tergeletak di atas kasur, hancur di bawah lempeng beton tebal. Hanya tangan dan sebagian kecil wajahnya yang terlihat melalui celah sempit di reruntuhan tempat tinggal mereka.

Selama dua hari dua malam sejak terjadinya gempa dahsyat, pasukan penyelamat dadakan telah bekerja dalam suhu yang membekukan guna menemukan mereka yang masih terkubur di antara reruntuhan di beberapa kota di kedua sisi perbatasan Turki-Suriah.

Pengumuman terkini Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 8.754 orang. Jumlah tersebut jika ditambah dengan korban di Suriah 2.470 jiwa, maka total korban tewas menjadi 11.224 orang.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa waktu hampir habis untuk ribuan orang yang terluka dan masih terperangkap.

Bagi Mesut Hancer peringatan itu sudah terlambat. AFP melaporkan, Mesut duduk di atas puing-puing yang membeku. Terlalu sedih untuk berbicara. Ia menolak melepaskan tangan putrinya meski Irmak terbaring sudah tak bernyawa di antara lempengan dan besi baja tulangan beton yang bengkok.



Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1034417
1034415
1034416
1034414
1034413
1034412
1034411
1034410
1034409
1034408
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon