Saluran Militer Tertutup, AS dan Tiongkok Komunikasi di Jalur Diplomatik

Washington, Beritasatu.com – Gedung Putih menyatakan, AS dan Tiongkok masih bisa berkomunikasi di jalur diplomatik setelah insiden penembakan balon mata-mata Tiongkok.
Namun demikian jalur militer hubungan AS dan Tiongkok ditutup.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, saat ini bukan "waktu yang tepat" bagi Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk melakukan perjalanan ke Tiongkok setelah insiden balon mata-mata Tiongkok, tetapi Presiden Joe Biden ingin berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di saat yang "tepat".
John Kirby mengatakan, bahwa komunikasi jalur diplomatik AS dan Tiongkok masih dapat berjalan meskipun ada ketegangan terkait insiden balon mata-mata Tiongkok tersebut.
“Saya akui ada ketegangan, tapi Menlu Blinken masih membuka jalur komunikasi dengan Menlu Tiongkok. Kami masih punya kedutaan di Beijing… dan Deplu juga bisa berkomunikasi langsung dengan personel kedutaan RRT di sini,” ujarnya. katanya, mengacu pada Republik Rakyat Tiongkok.
"Sayangnya, jalur militer tidak terbuka, dan itulah yang benar-benar ingin kami ubah," katanya.
Tiongkok memutuskan beberapa saluran komunikasi militer-ke-militer dan bidang dialog bilateral lainnya setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada Agustus ke pulau Taiwan yang diklaim Tiongkok telah membawa hubungan Washington-Beijing ke level yang berbahaya.
Pada hari Kamis, Joe Biden memberikan pidato yang berfokus pada insiden balon mata-mata tersebut. Dia mengatakan dia berharap untuk berbicara dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping tentang hal itu dan berharap untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Menjawab pertanyaan, John Kirby mengatakan Washington tidak secara resmi meminta telepon dengan Xi Jinping.
"Tidak ada prasyarat untuk menelepon," kata Kirby. "Presiden ingin berbicara dengan Presiden Xi pada waktu yang tepat."
Pejabat Gedung Putih mengatakan Joe Biden dan Xi Jinping terakhir berbicara pada pertemuan KTT G-20 November di pulau Bali dan kedua belah pihak melihat perjalanan Menlu Blinken ke Beijing sebagai kesempatan untuk menindaklanjuti upaya menstabilkan hubungan yang semakin tegang.
BERITA TERKINI
Top 5 News: Rencana Reshuffle Kabinet hingga Kasus Perundungan di Bekasi
Hasil Pertandingan Liga Champions: Duo Inggris Arsenal-MU Keok, Madrid-Bayern Menang Tandang
Bulu Tangkis Asian Games: Lawan Unggulan 4 di 16 Besar, Apriyani/Fadia Siap Main Capek
Hasil Copenhagen vs Bayern Munchen 1-2, Die Roten Susah Payah Taklukkan Tuan Rumah
4
Gus Yaqut Heran, Ajak Publik Memilih secara Rasional Dianggap Kesalahan
5
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin