Mendag Kamboja Optimistis Volume Perdagangan dengan Indonesia Meningkat
Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perdagangan Kamboja, Sorasak Pan, menyebut volume perdagangan bilateral antara Indonesia dan Kamboja diprediksi akan meningkat tahun ini, bahkan mencapai US$ 1 miliar untuk tahun 2023. Kamboja mengaku ingin meningkatkan volume ekspor ke Indonesia, terutama komoditas agrikultur.
Sorasak mengaku Kamboja optimis terhadap hubungan kerja sama di bidang perdagangan dengan Indonesia. Sorasak menjelaskan di tahun ini, Kamboja berharap dapat meningkatkan volume ekspor komoditas beras dan singkong ke Indonesia.
"Banyak produk agrikultur yang ingin kita ekspor ke Indonesia. Terutama beras dan singkong, adalah dua hasil panen utama kami. Kamboja mempunyai surplus panen beras hingga 6 juta ton setiap tahunnya, sehingga kami menjajaki kesempatan untuk investasi dari negara-negara lain, terutama negara-negara anggota ASEAN, bagian dari keluarga," jelas Sorasak dalam wawancara ekslusif dengan jurnalis B-Universe, Senin malam (20/3/2023).
Sorasak menyebut beras produksi Kamboja memiliki aroma yang wangi dengan bulir biji berbentuk panjang (long grain). Bahkan, beras asal kamboja telah mendapat pengakuan internasional sebagai beras dengan rasa terbaik selama lima tahun berturut-turut.
"Jika Anda mencoba beras kami, Anda tidak akan mau mencoba beras jenis lain," tambah Sorasak.
Selain beras, komoditas singkong juga menjadi salah satu komoditas ekspor yang ingin ditingkatkan oleh Kamboja, terutama ke Indonesia. Sorasak menyebut singkong merupakan hasil panen yang dapat diolah menjadi berbagai macam kebutuhan, dari bahan pangan hingga diolah menjadi pembungkus makanan bahkan kulit pelapis pil obat.
Kamboja juga berencana menambah volume ekspor buah-buahan tropis. Saat ini, sejumlah buah telah diekspor oleh Kamboja seperti di antaranya pisang dan mangga. Buah-buahan tersebut telah diekspor ke berbagai negara, seperti Tiongkok dan negara Uni Eropa.
Selain kerja sama untuk mencapai volume perdagangan yang lebih tinggi, Sorasak mengajak perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berinvestasi di Kamboja. Sorasak memastikan bahwa Kamboja memiliki regulasi investasi yang sangat fleksibel. Kamboja tidak akan membeda-bedakan investor asing dan lokal sehingga memudahkan siapa saja untuk berinvestasi dengan Kamboja.
"Regulasi investasi kami sangat fleksibel. Kami tidak nembedakan antara perusahaan asing dan perusahaan lokal," ungkap Sorasak.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini