ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Putin Sambut Usulan Xi Jinping untuk Rencana Perdamaian di Ukraina

Penulis: Surya Lesmana | Editor: LES
Selasa, 21 Maret 2023 | 13:31 WIB
Presiden Tiongkok Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum pembicaraan mereka di Kremlin di Moskwa pada Senin, 20 Maret 2023.
Presiden Tiongkok Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum pembicaraan mereka di Kremlin di Moskwa pada Senin, 20 Maret 2023. (AP)

Moskwa, Beritasatu.com - Presiden Tiongkok Xi Jinping bertemu dengan sahabatnya Vladimir Putin di Moskwa pada Senin (20/3/2023), untuk menegaskan kemesraan hubungan antarkedua negara dalam berbagai sektor, sebagai penyeimbang kekuatan Barat.

Pada pertemuan tersebut, Xi Jinping juga mempromosikan peran Beijing untuk rencana perdamaian di Ukraina.

Putin menegaskan, dia menyambut baik rencana Beijing untuk menyelesaikan "krisis akut" di Ukraina, pada awal pembicaraannya dengan Xi Jinping di Kremlin.

ADVERTISEMENT

Putin mengatakan kepada Xi Jinping, yang tiba di Moskwa pada Senin untuk kunjungan kenegaraan tiga hari, bahwa dia siap untuk membahas proposal perdamaian Tiongkok untuk Ukraina.

“Kami selalu terbuka untuk negosiasi,” kata Putin kepada Xi. "Kami pasti akan membahas semua masalah ini, termasuk inisiatif Anda yang tentu saja kami perlakukan dengan hormat."

Xi Jinping adalah pemimpin pertama yang bertemu dengan presiden Rusia sejak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya pada hari Jumat atas deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia selama invasi setahun ke Ukraina.

Moskwa mengatakan dakwaan itu adalah salah satu dari beberapa "tampilan yang jelas bermusuhan" dan membuka kasus pidana terhadap jaksa dan hakim ICC. Beijing mengatakan surat perintah itu mencerminkan standar ganda.

Kedatangan Xi Jinping digambarkan Rusia sebagai bukti, negara itu memiliki “teman yang kuat” setelah dimusuhi pihak Barat.

"Presiden Xi Jinping bepergian ke Rusia beberapa hari setelah Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Putin. Ini menunjukkan, Tiongkok merasa tidak bertanggung jawab untuk meminta pertanggungjawaban Kremlin atas kekejaman yang dilakukan di Ukraina," kecam Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

"Daripada mengutuk, sikap mereka (Tiongkok), lebih baik memberikan perlindungan diplomatik bagi Rusia untuk terus melakukan kejahatan berat itu," tambahnya.

Rusia, Tiongkok, dan bahkan Amerika Serikat tidak termasuk di antara 123 negara anggota ICC yang wajib menangkap Putin jika ia tiba di wilayah mereka.



Bagikan

BERITA TERKINI

Pertama Kalinya, E-Sports Dapat Medali di Asian Games

OTOTEKNO 41 detik yang lalu
1068504

Syakir Daulay Jadi Sutradara Termuda Indonesia lewat Film Imam Tanpa Makmum

LIFESTYLE 4 menit yang lalu
1068503

Istri Boris Johnson Pecat Pengasuh Anak yang Ketahuan Lakukan Hal Ini Bersama Suaminya

INTERNASIONAL 9 menit yang lalu
1068502

Kapolri Perintahkan Usut Tuntas Kasus Tewasnya Brigadir Setyo di Rumah Kapolda Kaltara

NASIONAL 10 menit yang lalu
1068501

Pemprov Bengkulu Beri Beasiswa Kuliah 100 Kepala Desa

NUSANTARA 11 menit yang lalu
1068500

Luhut Tekankan Pentingnya SDM yang Adaptif terhadap Perkembangan Digital

NASIONAL 26 menit yang lalu
1068499

Asian Games 2022: Timnas Indonesia U-24 vs Korut Jadi Laga Hidup Mati

SPORT 39 menit yang lalu
1068498

Berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, Menlu Retno Ingatkan Semangat Bandung

INTERNASIONAL 51 menit yang lalu
1068497

Ini Identitas Korban Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen

NUSANTARA 51 menit yang lalu
1068496

Burnley vs MU 0-1, Ten Hag Puji Kontribusi Jonny Evans

SPORT 57 menit yang lalu
1068495
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT