Pernah Magang di Facebook, Ini Sepak Terjang Bos TikTok Chew Shou Zi
Washington, Beritasatu.com - TikTok tengah menghadapi ancaman larangan di Amerika Serikat, dan CEO-nya Chew Shou Zi (Shou Zi Chew) bakal muncul di Kongres AS pada Kamis (23/3/2023) ini di Washington. Chew akan berusaha meyakini, kalau aplikasi media sosial video pendek itu aman, setelah munculnya tuduhan TikTok memungkinkan pemerintah Tiongkok untuk mengakses data pengguna warga AS.
Chew adalah seorang entrepreneur Singapura yang masih berusia 40 tahun (kelahiran 1 Januari 1983). Pria yang pernah magang di Facebook itu, kini menduduki kursi terpanas di sektor industri teknologi sebagai CEO TikTok.
Chew adalah alumnus sekolah internasional di Singapura Hwa Chong yang kemudian memperoleh gelar sarjana ekonomi di University College London pada tahun 2006.
Dia sempat bekerja di Goldman Sachs selama dua tahun sebagai bankir investasi sebelum bergabung dengan program Master of Business Administration (MBA) Harvard Business School.
Di sana, dia bertemu dengan istrinya Vivian Kao dan memiliki dua orang anak. Ia pertama kali terjun ke sektor teknologi sebagai pekerja magang di sebuah start-up yang dikenal sebagai Facebook.
Selepas itu, Chew diketahui pernah bergabung dengan perusahaan modal ventura dan memimpin investasinya di raksasa teknologi Tiongkok seperti JD.com, Alibaba, Xiaomi, dan kemudian, ByteDance.
Pada tahun 2015 ia bergabung dengan perusahaan smartphone Xiaomi sebagai chief financial officer (CFO) dan bertahun-tahun kemudian membantu merekayasa salah satu penawaran umum saham perdana teknologi terbesar dalam sejarah Tiongkok.
Saat ByteDance menawari Chew peran CFO pada Maret 2021, dia setuju. Hanya dua bulan kemudian dia diangkat sebagai CEO TikTok, dengan pendiri Zhang Yiming memuji pengetahuannya yang mendalam tentang perusahaan dan industri.
Belakangan di tahun yang sama, Chew mengundurkan diri dari perannya di ByteDance untuk berkonsentrasi hanya memimpin TikTok sebagai CEO.
Chew menjadi CEO TikTok setelah pengunduran diri warga Amerika dan mantan eksekutif Disney Kevin Mayer, yang menghadapi tekanan yang meningkat dari anggota parlemen karena masalah keamanan.
Pada bulan September tahun lalu, New York Times melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, bahwa ByteDance telah memilih kepala eksekutif TikTok.
Laporan New York Times juga mengutip mantan karyawan anonim yang mengatakan bahwa kekuatan pengambilan keputusan Mr Chew di TikTok "terbatas", dan bahwa orang Singapura itu "kebanyakan aktif" seputar keuangan dan operasi perusahaan.
Namun di era kepemimpinan Chew-lah TikTok menjadi lebih populer, dan dalam beberapa bulan terakhir menjadi ledakan publikasi yang kemudian berujung kekhawatiran AS akan pengambilan data warganya oleh pemerintah Tiongkok.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini