Mahathir Beri Waktu Anwar Ibrahim 7 Hari untuk Cabut Pernyataan Soal Pemimpin Korup
Kuala Lumpur, Beritasatu.com - Mantan perdana menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad telah memberi waktu tujuh hari kepada Anwar Ibrahim untuk mencabut pernyataan yang dibuat selama acara politik yang menyiratkan bahwa dia pemimpin korup.
Menurut media lokal, Mahathir mengatakan, meskipun PM Malaysia saat ini tidak menyebutkan namanya dalam pidatonya, publik tahu siapa yang dimaksud Anwar Ibrahim.
Pada awal bulan ini, Anwar Ibrahim diyakini telah mengkritik beberapa mantan pemimpin Malaysia selama kongres khusus nasional Parti Keadilan Rakyat (PKR) yang diadakan di Shah Alam.
Tanpa menyebutkan nama, Anwar Ibrahim menyinggung bahwa seorang mantan pemimpin, dalam dua masa jabatannya sebagai perdana menteri selama "22 tahun dan (lagi) 22 bulan" telah menggunakan posisinya untuk memperkaya diri sendiri, keluarga dan anak-anaknya.
Mahathir adalah perdana menteri Malaysia dari Juli 1981 hingga Oktober 2003 dan sekali lagi menjadi pemimpin dari Mei 2018 hingga Februari 2020.
Menurut The Malaysian Insight, Mahathir pada Selasa (28/3/2023) mengatakan bahwa Anwar Ibrahim memiliki waktu tujuh hari untuk mendukung klaimnya atau mencabut pernyataannya.
“Meskipun Anwar tidak menyebutkan nama saya, laporan media menyebutkannya. Saya adalah perdana menteri selama 22 tahun dan kemudian 22 bulan. Hal ini disebutkan dalam pidato Anwar”.
“Saya telah memberinya waktu tujuh hari untuk mendukung klaimnya dengan bukti atau mencabut pernyataannya. Jika tidak, saya akan mengambil tindakan apa pun yang diperlukan berdasarkan undang-undang negara yang ada,” kata Mahathir seperti dikutip oleh The Malaysian Insight.
Mahathir mengatakan bahwa komentar Anwar adalah fitnah dan tidak boleh dianggap enteng karena Anwar sekarang adalah perdana menteri.
“Sekarang dia adalah perdana menteri, dan perdana menteri memiliki tanggung jawab untuk tidak begitu saja membuat tuduhan seperti itu tanpa bukti yang jelas. Itu sebabnya hari ini saya memutuskan untuk menuntut pencabutan fitnah yang dilontarkan oleh Anwar kepada saya,” kata Dr Mahathir seperti dikutip Malay Mail.
The Malay Mail melaporkan bahwa surat tuntutan terhadap Anwar disampaikan kepada perdana menteri pada Senin sore.
Di antara tuntutan yang dibuat oleh Mahathir termasuk mencabut pernyataan yang dibuat terhadapnya di acara politik PKR, serta agar Anwar membuat permintaan maaf tertulis tanpa syarat dan terbuka kepadanya.
Anwar juga harus mengadakan konferensi pers khusus untuk permintaan maaf tersebut.
The Malay Mail melaporkan bahwa jika perdana menteri gagal memenuhi surat permintaan, Dr Mahathir akan memulai proses hukum terhadapnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini