Ilmuwan Temukan Air di Bulan, Apakah Layak Dikonsumsi?
Houston, Beritasatu.com - Ilmuwan telah membuat penemuan terobosan yang dapat mengubah arah keberadaan kita di masa depan. Menurut tim peneliti dari Institute of Geology and Geophysics (IGG) dari Chinese Academy of Sciences yang dipimpin oleh HU Sen, manik-manik kaca air yang disebabkan oleh tumbukan meteorit telah ditemukan di bulan.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh 'Nature Geoscience' telah mengungkap reservoir air.
Diperkirakan, total 270.000 juta ton air telah terkumpul sebagai hasil dari kegiatan ini. Setiap gram manik-manik kaca bisa mengandung hingga 2.000 mikrogram air.
Selama bertahun-tahun penelitian telah dipublikasikan membuktikan keberadaan air di bulan dalam berbagai bentuk.
Beberapa telah menjelajahi pembentukan es di daerah di mana matahari tidak mencapainya, sementara yang lain telah melihat keberadaan hidrogen dan oksigen, dua komponen air ada di atmosfer bulan.
Studi telah menyatakan bahwa keberadaan matahari menyebabkan air hilang ke angkasa namun terus diisi ulang. Hal ini menunjukkan adanya cadangan air di permukaan bulan yang memungkinkan siklus tersebut terus berjalan.
Cadangan air ini ditemukan di dalam manik-manik kaca yang disebabkan oleh batuan cair meteorit yang mengkristal akibat suhu tinggi saat tumbukan. dengan bulan
Menurut mahasiswa PhD HE Huicun , matahari adalah alasan di balik keberadaan mereka di bulan.
Matahari terus menerus mengeluarkan aliran partikel bermuatan yang berdampak pada bulan, menghasilkan hidrogen dan oksigen. Molekul air selanjutnya terbentuk dan terperangkap sebagai manik-manik kaca.
Para ilmuwan masih menyelidiki apakah air yang ditemukan di dalam manik-manik kaca itu layak untuk dikonsumsi manusia.
Penemuan ini tidak diragukan lagi merupakan terobosan dalam sains modern ketika bulan mulai memasuki pertanyaan sebagai tujuan tempat tinggal manusia di masa depan yang jauh.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini