ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Jepang Kehabisan Tempat untuk Kuburkan Ayam yang Terkena Flu Burung

Penulis: Surya Lesmana | Editor: LES
Kamis, 6 April 2023 | 15:05 WIB
Petugas memeriksa ayam di peternakan terkait wabah flu burung di Jepang.
Petugas memeriksa ayam di peternakan terkait wabah flu burung di Jepang. (AFP / Dokumentasi)

Tokyo, Beritasatu.com – Jepang telah kehilangan banyak ayam akibat wabah flu burung, kini negara itu kehabisan tempat untuk menguburnya.

Laporan NHK baru-baru ini, sebanyak 16 dari 26 prefektur (provinsi) di negara itu tidak memiliki cukup lahan untuk membuang unggas yang dimusnahkan . Semua 26 prefektur di Jepang dilaporkan mengalami wabah flu burung baru-baru ini.

Sementara otoritas lokal dan peternakan biasanya membunuh dan mengubur hewan untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut, kekurangan lahan kini menghambat upaya tersebut, menurut NHK.

Jepang telah bergulat dengan rekor wabah flu burung dalam beberapa bulan terakhir, membebani pasokan unggas dan membuat harga telur melonjak.

ADVERTISEMENT

Lebih dari 17 juta ayam telah dimusnahkan musim ini, jumlah tertinggi yang tercatat, NHK melaporkan.

Jepang sebelumnya membantai hampir 9,9 juta unggas pada tahun fiskal 2020 karena krisis flu burung.

Dalam sebuah laporan bulan ini, Rabobank mengatakan harga telur global telah "mencapai level tertinggi dalam sejarah" pada kuartal pertama tahun 2023, mengutip dampak flu burung di berbagai negara dan biaya pakan yang lebih tinggi untuk ayam.

Antara pertengahan 2020 dan pertengahan 2022, harga pakan global naik dua kali lipat, sebagian besar disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina , katanya.

Sekarang, harga secara global “2,5 kali lebih tinggi dari tahun acuan 2007, dan telah meningkat lebih dari 100% sejak saat ini tahun lalu,” tulis Nan-Dirk Mulder, analis protein hewani senior Rabobank.

Situasi tersebut telah mendorong beberapa orang di seluruh dunia untuk membeli ayam mereka sendiri untuk mengamankan persediaan bahan pokok dapur mereka sendiri.

Di Jepang, harga telur mencapai level tertinggi 10 tahun di 235 yen ($1,8) bulan lalu, menurut Rabobank.

“Harga di banyak pasar lain juga telah mencapai rekor tertinggi, termasuk di Thailand, Filipina, Israel, Selandia Baru, Nigeria, Kenya, Brasil, Meksiko, dan Argentina,” katanya.

Flu burung disebabkan oleh infeksi yang terjadi secara alami di antara burung liar, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit . Burung yang terinfeksi dapat menularkan virus ke hewan lain melalui air liur dan kotoran.



Bagikan

BERITA TERKINI

Polisi Periksa Akun Roblox Remaja Tewas di Lanud Halim

MEGAPOLITAN 1 menit yang lalu
1069036

Lirik Lagu Walking Back Home dari Vira Talisa Berikut Terjemahannya yang Viral di TikTok

LIFESTYLE 7 menit yang lalu
1069035

Satreskrim Polresta Cilacap Tangkap Pelaku Bullying Siswa SMP

NUSANTARA 8 menit yang lalu
1069034

9 Oktober, Hakim Tentukan Nasib Lukas Enembe lewat Sidang Putusan

NASIONAL 9 menit yang lalu
1069033

KPK Duga Gratifikasi Eko Darmanto Lebih dari Rp 10 Miliar, Masih Bisa Bertambah

NASIONAL 26 menit yang lalu
1069032

Deretan Bisnis Kaesang Pangarep Ternyata Banyak yang Tutup

EKONOMI 29 menit yang lalu
1069031

Hari Ini, Petinggi Partai Koalisi Prabowo Bakal Bertemu Bahas Cawapres

BERSATU KAWAL PEMILU 30 menit yang lalu
1069029

Cara Beli E-Meterai untuk Pendaftaran CPNS 2023

NASIONAL 31 menit yang lalu
1069030

Preview Cagliari vs AC Milan: Rossoblu Cari Kemenangan Pertama

SPORT 44 menit yang lalu
1069027

Piala Liga Inggris: Brentford vs Arsenal, The Gunners Tanpa 3 Pilar

SPORT 49 menit yang lalu
1069026
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT