Viral, Video Anak Menangis Diputus Pengadilan Ikut Ayahnya yang Pernah Paksa Minum Arak

Kuantan, Beritasatu.com – Sebuah video berdurasi 1 menit, 31 detik dari Malaysia menjadi viral di media sosial, mengenai seorang anak perempuan berusia 9 tahun yang menangis tersedu-sedu di gedung pengadilan.
Video tersebut dilaporkan dan diunggah oleh influencer Yuseri Yusuf di Instagram-nya, yang telah ditonton lebih dari 100.000 kali.
Gadis cilik bernama Maisarah memeluk ibunya yang mengenakan cadar sambil diawasi polisi wanita usai menjalani sidang terkait hak asuh. Pengadilan memutuskan hak asuh Maisarah kepada sang ayah, yang telah bercerai dari ibunya yang muslim.
Diketahui, selama dirawat sang ayah, Maisarah tmengalami kasus penganiayaan, bullying, dan pernah dipaksa minum arak (alkohol) yang disebut-sebut tinggal dengan perempuan lain.
Menyadari kondisi itu, sang ibu yang bernama Aisyah kemudian kabur
bersama anaknya ke Kuala Terengganu.
Alhasil, mantan suaminya mengajukan permohonan untuk mendapatkan hak asuh melalui Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memberikan jasa hukum.
Pengadilan Tinggi Kuantan kemudian memerintahkan agar anak tersebut diserahkan kepada ayahnya melalui perintah Habeas Corpus pada hari Kamis.
Terkait kasus tersebut, Pemerintah Negara Bagian Pahang menyatakan keprihatinannya dan siap membantu Maisarah yang menjadi korban perebutan hak asuh setelah orang tuanya bercerai yang viral di media sosial sejak kemarin.
Exco Urusan Agama Islam, Pembangunan Pedesaan dan Urusan Orang Asli, Datuk Seri Syed Ibrahim Syed Ahmad mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan baik dari aspek pendidikan, agama maupun kesejahteraan anak.
“Masalah Maisarah telah dibahas, dan pemerintah negara bagian bersimpati dan mengetahui masalah ini setelah diputuskan oleh pengadilan. Kami (pemerintah negara bagian) tidak akan mengabaikannya jika kami memiliki informasi terlebih dahulu. Dari segi agama kita jaga kepentingan agama dia perlu bantuan kita sesuai dengan proses undang-undang. Dari segi kebajikan begitu juga, dari segi pendidikan juga dan semua”.
Syed Ibrahim melanjutkan. “Dan saya sendiri sudah menginstruksikan Dinas Agama Islam Pahang (JAIP), Dinas Pembinaan Orang Asli (JAKOA) untuk mengambil langkah proaktif dalam hal ini agar anak ini tidak sampai terlantar”.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Soal Restu Jokowi ke Kaesang, Gibran: Itu Bukan Restu Masuk PSI
Kecanduan Judi Online, Mahasiswa di Lampung Buat Laporan Palsu Jadi Korban Begal
Banjir Besar Kiriman dari Malaysia, 2 Rumah Warga Malinau Hanyut Terseret Arus
Prabowo Disarankan Pilih Yusril sebagai Bakal Cawapres, Ini Alasannya
Relawan Tegaskan Ganjar Pranowo Tak Merendahkan Profesi Apa pun
Rayakan 15 Tahun Anniversary The Dark Night, Ini Deretan Film Batman Terbaik Versi Rotten Tomatoes
Bekuk Pemilik Situs Judi Online di Pekanbaru, Polisi Sita Aset Rp 57,7 Miliar
Polisi Tangkap 2 Preman yang Palak Pemobil Rp 200.000 di Pelabuhan Makassar
1
Kokok PSI: Kaesang Sudah PSI
5
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri