Korban Tewas Kecelakaan Kereta Api India Bertambah Jadi 280 Orang

New Delhi, Beritasatu.com - Regu penyelamat membongkar tumpukan puing untuk mengeluarkan mayat dan membebaskan orang, setelah dua kereta penumpang tergelincir pada Jumat (2/6/2023) malam di India, yang telah menewaskan lebih dari 280 orang dan meninggalkan ratusan lainnya terjebak di dalam puluhan gerbong kereta yang hancur.
Kecelakaan kereta api India yang terjadi sekitar 220 kilometer barat daya Kolkata itu menyebabkan kekacauan saat tim penyelamat naik ke atas kereta yang rusak untuk mendobrak pintu dan jendela menggunakan obor untuk membebaskan korban selamat.
Sekitar 900 orang terluka dalam kecelakaan di distrik Balasore di negara bagian timur Odisha, kata PK Jena, pejabat tinggi administrasi negara bagian itu. Penyebabnya sedang diselidiki.
Sebanyak 12 gerbong dari satu kereta tergelincir, dan puing-puing dari beberapa gerbong yang hancur jatuh ke jalur terdekat, kata Amitabh Sharma, juru bicara kementerian kereta api.
Puing-puing itu ditabrak oleh kereta penumpang lain yang datang dari arah berlawanan, menyebabkan tiga gerbong kereta kedua juga tergelincir, kata Sharma.
Kereta ketiga yang mengangkut barang juga terlibat, Press Trust of India melaporkan, tetapi tidak ada konfirmasi langsung dari otoritas kereta api. PTI mengatakan beberapa gerbong penumpang yang tergelincir menabrak kereta barang.
Korban tewas terus meningkat sepanjang malam. Menjelang fajar pada hari Sabtu (3/6/2023), Jena mengatakan bahwa setidaknya 233 orang tewas. Akibatnya, puluhan mayat bergelimpangan di tanah dekat rel kereta api yang ditutupi kain putih, saat penduduk setempat dan tim penyelamat berlomba untuk membantu para penyintas.
Tayangan televisi pada Sabtu pagi menunjukkan tim penyelamat dan polisi menyisir reruntuhan saat operasi pencarian dilakukan. Puluhan orang juga datang ke rumah sakit setempat untuk mendonorkan darah.
Para pejabat mengatakan 1.200 penyelamat bekerja dengan 115 ambulans, 50 bus, dan 45 unit kesehatan bergerak sepanjang malam di lokasi kecelakaan. Sabtu dinyatakan sebagai hari berkabung di negara bagian.
Penduduk desa mengatakan mereka bergegas ke lokasi untuk mengevakuasi orang setelah mendengar suara keras yang dibuat oleh gerbong kereta keluar jalur.
“Masyarakat setempat benar-benar pergi mengambil risiko untuk membantu kami. Mereka tidak hanya membantu mengeluarkan orang, tetapi juga mengambil barang bawaan kami dan mengambilkan kami air,” kata PTI mengutip Rupam Banerjee, seorang korban selamat.
Seorang penumpang Vandana Kaleda mengatakan bahwa di dalam kereta selama penggelinciran orang-orang "saling jatuh" saat gerbongnya berguncang keras dan keluar dari rel.
“Saat saya keluar dari kamar mandi, tiba-tiba kereta miring. Saya kehilangan keseimbangan. ... Semuanya kacau balau. Orang-orang mulai jatuh pada satu sama lain dan saya terkejut dan tidak mengerti apa yang terjadi. Pikiran saya berhenti bekerja, ”katanya, seraya menambahkan bahwa dia merasa beruntung bisa bertahan hidup.
Orang yang selamat lainnya yang tidak menyebutkan namanya mengatakan dia sedang tidur ketika benturan itu membangunkannya. Dia mengatakan dia melihat penumpang lain dengan anggota badan patah dan wajah cacat.
Coromandel Express yang tergelincir sedang melakukan perjalanan dari Howrah di negara bagian Benggala Barat ke Chennai, ibu kota negara bagian Tamil Nadu selatan, kata PTI.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan ia ikut prihatin bersama keluarga yang berduka.
“Semoga yang terluka segera pulih,” cuit Modi, yang mengatakan dia telah berbicara dengan menteri perkeretaapian dan bahwa “semua bantuan yang mungkin” telah ditawarkan.
Terlepas dari upaya pemerintah untuk meningkatkan keselamatan kereta api, beberapa ratus kecelakaan terjadi setiap tahun di jalur kereta api India, jaringan kereta api terbesar di dunia di bawah satu manajemen.
Pada Agustus 1995, dua kereta bertabrakan di dekat New Delhi, menewaskan 358 orang dalam salah satu kecelakaan kereta terburuk di India dalam beberapa dasawarsa.
Pada tahun 2016, sebuah kereta penumpang meluncur dari rel antara kota Indore dan Patna, menewaskan 146 orang.
Sebagian besar kecelakaan kereta api disebabkan oleh kesalahan manusia atau peralatan persinyalan yang sudah ketinggalan zaman.
Lebih dari 12 juta orang mengendarai 14.000 kereta melintasi India setiap hari, menempuh jalur sepanjang 64.000 kilometer.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Indonesia vs Korut Digelar Minggu, Ini Hasil dan Jadwal Lengkap Sepak Bola Asian Games 2023
Bukan Hanya Kaesang, Tetapi PSI Butuh Sosok Jokowi Untuk Dongkrak Elektabilitas
Populer di Era 2006, Ini Lirik Lagu Terekam (Tak Pernah Mati) dari The Upstairs
Soal Restu Jokowi ke Kaesang, Gibran: Itu Bukan Restu Masuk PSI
Kecanduan Judi Online, Mahasiswa di Lampung Buat Laporan Palsu Jadi Korban Begal
Banjir Besar Kiriman dari Malaysia, 2 Rumah Warga Malinau Hanyut Terseret Arus
Prabowo Disarankan Pilih Yusril sebagai Bakal Cawapres, Ini Alasannya
Relawan Tegaskan Ganjar Pranowo Tak Merendahkan Profesi Apa pun
Rayakan 15 Tahun Anniversary The Dark Night, Ini Deretan Film Batman Terbaik Versi Rotten Tomatoes
1
Kokok PSI: Kaesang Sudah PSI
5
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri