Jadi Korban Serangan Acak, 2 Wanita Tewas Ditikam di Mal Hong Kong

Hong Kong, Beritasatu.com - Dua wanita tewas setelah ditikam di sebuah mal di Hong Kong dalam aksi serangan yang tampaknya acak dan mengejutkan, di kota di mana kejahatan dengan kekerasan jarang terjadi.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan, penyerang menjatuhkan salah satu korban wanita ke lantai dan berulang kali menikamnya. Teman wanita itu berusaha menangkis penyerang, tanpa hasil. Meski rekaman tidak menunjukkannya, dia juga kemudian ditikam.
Kedua wanita, berusia 22 dan 26 tahun, menderita banyak luka dalam serangan di mal Hollywood Plaza di Diamond Hill pada Jumat (2/6/203) sore dan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit, menurut polisi.
Inspektur senior polisi Elieen Chung Lai-yee mengatakan penyerang, yang tampaknya tidak mengenal kedua wanita itu, membeli pisau 12 inci yang digunakan dalam serangan di mal yang sama, sesaat sebelum penikaman.
"Dia berjalan berkeliling selama beberapa menit dan kemudian melancarkan serangannya pada korban pertama," katanya.
Lai mengatakan, wanita lain maju untuk menghentikannya, tetapi dia sendiri menjadi target.
"Kami menemukan banyak luka pisau pada (kedua wanita itu) dan mereka mengeluarkan banyak darah," katanya.
Polisi mengatakan, mereka telah menangkap seorang pria pengangguran berusia 39 tahun karena dicurigai melakukan pembunuhan dan tersangka memiliki riwayat kejiwaan.
Serangan itu mengejutkan sebuah kota di mana kejahatan dengan kekerasan dalam bentuk apa pun relatif jarang terjadi, terutama karena insiden itu tampaknya acak.
Kota Hong Kong hanya terjadi belasan pembunuhan setiap tahunnya, jauh dibandingkan dengan beberapa ratus di New York. Dan tercatat hanya 77 perampokan tahun lalu, dibandingkan dengan lebih dari 17.000 di New York dan 24.000 di London.
Pada hari Sabtu (3/6/2023), beberapa anggota masyarakat meninggalkan bunga di mal, yang sebagian besar berada di daerah perumahan di utara kota.
Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee mengatakan. dia sedih dengan serangan itu dan telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga kedua wanita tersebut.
Lee, seorang mantan perwira polisi, juga mendesak warga untuk berhenti membagikan rekaman serangan itu secara online dan mengatakan anggota masyarakat harus mencari dukungan dari profesional jika mereka mengalami tekanan emosional.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Kampung Lukis Ruslan, Destinasi Wisata Edukasi Seni yang Diresmikan Bupati Kediri
Saksikan Bioskop Spesial BTV 5 Cowok Jagoan: Rise of The Zombies Sabtu Ini
Indonesia vs Korut Digelar Minggu, Ini Hasil dan Jadwal Lengkap Sepak Bola Asian Games 2023
Populer di Era 2006, Ini Lirik Lagu Terekam (Tak Pernah Mati) dari The Upstairs
Soal Restu Jokowi ke Kaesang, Gibran: Itu Bukan Restu Masuk PSI
Kecanduan Judi Online, Mahasiswa di Lampung Buat Laporan Palsu Jadi Korban Begal
Banjir Besar Kiriman dari Malaysia, 2 Rumah Warga Malinau Hanyut Terseret Arus
1
Kokok PSI: Kaesang Sudah PSI
5
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri