23 Juni Peringatan Hari Janda Internasional 2023, Ini Sejarah dan Makna Dibaliknya

Jakarta, Beritasatu.com - Tanggal 23 Juni diperingati sebagai Hari Janda Internasional atau International Widows Day. Lalu, bagaimana sejarah awal mula Hari Janda Internasional? Simak penjelasannya di bawah ini.
Janda cenderung mendapatkan stigma dalam masyarakat. Setelah kematian pasangannya, hak-hak mereka bahkan kadang tidak terpenuhi. Maka dari itu, tidak sedikit janda yang harus menjadi tulang punggung keluarga demi menjalani hidup selanjutnya.
Apalagi, terkadang tidak banyak pekerjaan yang dibukakan untuk wanita dengan status janda, sehingga mereka sangat rentan terhadap kemiskinan. PBB bahkan mencatat lebih dari 258 juta janda di seluruh dunia keberadaannya sering tidak diperhitungkan dalam masyarakat.
Itu sebabnya kehadiran Hari Janda Internasional hadir untuk memberdayakan para wanita ini. Namun, apa kalian tahu bagaimana hari spesial untuk para janda ini terbentuk?
Sejarah Hari Janda Internasional
Sejarah Hari Janda Internasional tidak terlepas dari peranan The Loomba Foundation, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di London, Inggris. Lembaga tersebut dibentuk oleh Raj Loomba karena melihat sulitnya perjuangan mendiang ibunya, Shrimati Pushpa Wati Loomba sebagai janda.
Tujuan lembaga tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang tantangan menjadi janda. Lembaga ini aktif membantu mengumpulkan dana untuk anak-anak janda di negara-negara miskin untuk bersekolah. Loomba Foundation diketahui aktif dalam pemberdayaan di India dan Afrika.
Pada 2005, Loomba bersama presiden Loomba Foundation, Cherie Blair membuat peringatan Hari Janda Internasional pertama. Namun, saat itu peringatan tersebut belum secara resmi diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Selama lima tahun, mereka berperan aktif dalam menyuarakan kampanye global terkait hak-hak para janda dan pengakuan dari PBB. Akhirnya, pada 2010 Majelis Umum PBB membuka forum terbuka untuk mendiskusikan hal tersebut.
Baru, pada 23 Juni 2011 peringatan Hari Janda Internasional pertama diperingati dan diakui secara formal. Tanggal 23 Juni sendiri dipilih dari tanggal menjandanya, Shrimati Pushpa Wati Loomba pada 23 Juni 1954.
Makna Peringatan Hari Janda Internasional
Hari Janda Internasional tidak hanya sekedar memperingati status hidup tanpa pasangan. Hari tersebut juga hadir untuk mengingatkan masyarakat dalam memberdayakan hak janda dan mengatasi stigma sosial yang menciptakan pengucilan hingga praktik diskriminatif.
Untuk itu, peringatan International Widows Day dimaknai untuk memberikan kesempatan bagi para janda untuk mencapai hak dan pengakuan penuh mereka secara sosial termasuk dalam akses pendidikan, pekerjaan dan kesehatan. Mengutip laman PBB, hak para janda tercantum dalam hukum internasional, salah satunya dalam Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan dan Konvensi tentang Hak-hak Anak.
Tahun ini, Hari Janda Internasional 2023 mengambil tema "Invisible Women, Invisible Problems". Tema ini menyoroti fakta bahwa para janda seringkali diabaikan atau diumpamakan sebagai hal yang tidak terlihat sehingga masalah mereka pun tidak ditanggapi. Maka dari itu, hari ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan tantangan yang dihadapi para janda dan menyerukan tindakan yang solutif untuk mengatasi masalah sosial para janda.
Selamat Hari Janda Internasional 2023!
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Polisi Periksa Kepala Dinas Perhubungan Kepri Terkait Kericuhan Rempang Galang

Deretan Fakta Penyakit Pneumonia Misterius yang Muncul di Tiongkok

Randy Mangkir, Sidang Cerai Hana Hanifah Kembali Ditunda

Soal Pemanggilan Wamenkumham, KPK: Tunggu Minggu Ini

KPK Putuskan Tak Bantu Firli Bahuri Hadapi Kasus Pemerasan terhadap SYL

Viral! Istri Sah Labrak Pelakor Justru Jadi Tersangka

Semifinal Piala Dunia U-17: Mali Ungguli Prancis pada Babak 1

TikTok Larang Iklan Politik dan Batasi Akun Politisi

8 Tips Aman Gunakan Gadget Agar Tidak Merusak Kesehatan Mata

Masalah Asmara Diduga Penyebab Perempuan Muda Melompat dari Lantai 17 Apartemen di Tangsel

Korban Ledakan Tabung Gas CNG di Sukabumi Dimakamkan, Keluarga: Usut Tuntas

Alam Sutera dan BSD Sambut Baik PPN DTP, Optimistis Dongkrak Animo Pembeli Rumah

Selain SYL, Kasdi dan Hatta Turut Diperiksa Besok di Bareskrim Polri


Proses, Biaya, dan Risiko Sedot Lemak yang Perlu Diketahui
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo