Indonesia dan Tiga Negara Ini Bantu Jembatani Perbedaan di KTT G20 India
Rabu, 13 September 2023 | 17:12 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Indonesia memainkan peran penting pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India yang digelar baru-baru ini. Menurutnya, Indonesia bersama tiga negara Global South yakni India, Brasil, dan Afrika Selatan membantu menjembatani perbedaan antarnegara saat negosiasi deklarasi akhir KTT G20.
New Delhi belum lama ini menggelar KTT G20 yang dihadiri oleh 20 ekonomi terbesar di dunia untuk membahas sejumlah isu termasuk perkembangan yang inklusif. Negara-negara berkekuatan besar seperti Tiongkok dan AS turut hadir dalam forum ini.
Sama seperti KTT ASEAN ke-43, Tiongkok mengirimkan perdana menterinya Li Qiang untuk mewakili Presiden Xi Jinping. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden hadir dalam pertemuan ini. Presiden Rusia Vladimir Putin absen dan diwakili oleh menteri luar negerinya Sergei Lavrov. Dengan beragamnya negara yang hadir di satu ruangan, perbedaan pendapat menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari.
"Di India, kita (Indonesia, Red) memainkan peran untuk menjembatani sampai terjadinya konsensus terhadap deklarasi. Ada empat negara yang mencoba untuk menjembatani, meski pastinya yang lain juga (turut andil, Red)," ucap Retno saat diwawancarai BTV di Jakarta, Selasa (12/9/2023).
"Di tahap-tahap terakhir, ada paragraf yang harus dijembatani. Dan yang memainkan (peran, Red) pada saat itu adalah India, Indonesia, Brasil, Afrika Selatan," imbuhnya.
Retno menjelaskan dalam sebuah negosiasi, tidak semua yang kita inginkan akan dapat kita peroleh. Namun, keputusan yang diraih adalah titik terbaik yang mempertemukan semua kepentingan.
Adapun Presiden Jokowi (Jokowi) menghadiri dua dari tiga sesi KTT G20 India. Pada sesi kedua yang mengangkat tema "One Family" (satu keluarga), Jokowi mengatakan bahwa dunia harus menjadi satu keluarga besar yang saling membangun.
"Presiden Jokowi mengingatkan kembali kepada dunia bahwa jika terjadi sesuatu yang buruk terhadap satu anggota keluarga, pasti akan berdampak pada keluarga yang lain. Presiden juga mengatakan di tengah meningkatnya tensi, diperlukan obat yang bisa menurunkan tensi itu," jelas Retno.
"Yang dibutuhkan adalah penetral dan safe house. Dari track record kita, Indonesia sudah mencoba menjalankan (peran itu, Red)," imbuhnya.
Sebagai informasi, KTT G20 India mengeluarkan sebuah deklarasi yang tidak terlalu tegas pada isu perang Rusia-Ukraina. Deklarasi ini mengajak negara-negara untuk menahan diri dari menggunakan kekerasan sebagaimana diatur dalam Piagam PBB. Deklarasi KTT India juga tidak secara langsung menyebutkan invasi yang dilakukan oleh Rusia.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Airlangga: Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Kunci Turunkan Emisi Karbon

Aksi Viral di Medsos, 5 Pelaku Begal di Deli Serdang Ditangkap Polisi

Wendi Cagur Berani Pijat Kretek, Mengaku Sering Nyeri Pada Persendiannya

Minat Belanja Elektronik Saat Libur Nataru Tinggi

Prabowo Masih Aktif di Kantor, Belum Ambil Cuti di Hari Kedua Masa Kampanye Pilpres

Tindakan KPK dalam Kasus Firli, Potensi Peningkatan Kepercayaan Masyarakat

Denny Sumargo Pilih Pijat Kretek Jadi Terapinya, Lama Tak Main Basket Tubuhnya Merasa Kaku

Sesi Siang Perdagangan Rabu 29 November 2023, IHSG Turun ke 7.038

Dilantik Jadi Kasad Baru, Letjen Maruli Simanjuntak Punya Harta Rp 52,88 Miliar

Sudah Diberhentikan, Firli Bahuri Tak Lagi Dapat Pengawalan

Era Digital, 90% Transaksi BCA Dilakukan Lewat Mobile dan Internet Banking

Pendaftar Haji 2024 di Jawa Timur Sudah Mencapai Lebih dari 1 Juta Orang


Tiongkok Mulai Ditinggalkan, Produsen iPhone Foxconn Investasi Rp 23,1 Triliun di India

Jumat, Polda Metro Jaya Panggil Aiman soal Oknum Aparat Tak Netral
1
5
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo