Memanas! India Balas Usir Diplomat Senior Kanada

New Delhi, Beritasatu.com – India melakukan aksi balasan dengan mengusir diplomat senior Kanada setelah diplomat top India diusir dari Kanada, karena dituduh terlibat dalam pembunuhan aktivis Sikh Kanada. India menuding Kanada mencampuri urusan dalam negerinya.
Aksi pembalasan tersebut terjadi hanya sehari atau Selasa 19 September 2023, setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, ada tuduhan yang dapat dipercaya bahwa India terkait dengan pembunuhan Hardeep Singh Nijjar, seorang aktivis kemerdekaan Sikh yang ditembak mati pada 18 Juni di luar pusat kebudayaan Sikh di Surrey, British Columbia.
Kanada mengusir seorang diplomat terkemuka India, yang direspons New Delhi sebagai tuduhan yang tidak masuk akal.
India telah berjuang melawan gerakan untuk mendirikan negara Sikh yang dikenal sebagai Khalistan sejak tahun 1980-an. Diketahui, aktivis Sikh yang tewas Nijjar, dicari oleh pihak berwenang India, yang menuduhnya terlibat dalam dugaan penyerangan terhadap seorang pendeta Hindu di India.
Pemerintah India bahkan menawarkan hadiah uang tunai untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya. Nijjar sedang mengorganisir referendum mengenai kemerdekaan Sikh dari India, sebelum ia tewas.
Gurpatwant Singh Pannun, seorang pengacara dan juru bicara organisasi Sikhs For Justic, mengatakan, Nijjar telah diperingatkan oleh pejabat intelijen Kanada tentang ia menjadi sasaran pembunuhan oleh pembunuh bayaran sebelum dia ditembak mati.
Justin Trudeau mengatakan kepada Parlemen pada hari Senin bahwa badan keamanan Kanada sedang menyelidiki tuduhan yang dapat dipercaya mengenai kemungkinan adanya hubungan antara agen pemerintah India dan pembunuhan seorang warga negara Kanada.
“Keterlibatan pemerintah asing dalam pembunuhan warga negara Kanada di tanah Kanada merupakan pelanggaran kedaulatan kami yang tidak dapat diterima,” katanya.
Kementerian Luar Negeri India menolak tuduhan tersebut dan menganggapnya tidak masuk akal dan bermotivasi, dan menuduh Kanada menyembunyikan teroris dan ekstremis.
“Tuduhan yang tidak berdasar tersebut berupaya mengalihkan fokus dari teroris dan ekstremis Khalistani, yang telah diberi perlindungan di Kanada dan terus mengancam kedaulatan dan integritas wilayah India,” tulisnya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Selasa pagi.
India telah lama menuntut Kanada mengambil tindakan terhadap gerakan kemerdekaan Sikh, yang dilarang di India, namun mendapat dukungan di negara-negara seperti Kanada dan Inggris. Diketahui, populasi diaspora Sikh di Kanada lebih dari 770.000 orang, sekitar 2% dari total penduduknya.
Pada bulan Maret, pemerintahan Modi memanggil Komisaris Tinggi Kanada di New Delhi untuk menyampaikan keluhan tentang protes kemerdekaan Sikh di Kanada. Pada tahun 2020, Kementerian Luar Negeri India juga memanggil diplomat tertinggi tersebut atas komentar yang dibuat oleh Trudeau tentang gerakan protes pertanian yang terkait dengan negara bagian Punjab, tempat tinggal banyak penganut Sikh.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Mengenal Apa Itu Olahraga Pound Fit yang Jadi Trending di Kalangan Milenial
Isu Duet Prabowo-Ganjar, Projo: Yang Penting Platformnya Indonesia Maju
Jumpa Pers di Tiongkok, Presiden Venezuela Minta Jurnalis Tanya dengan Bahasa Mandarin
Tewas di Rumah Kapolda Kaltara, Brigadir Setyo Herlambang Sedang Menanti Kelahiran Anak Kedua
3
Hari Ini, PSI Dikabarkan Bakal Serahkan KTA ke Kaesang di Kediaman Jokowi
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri