Digital Cuma Kebagian 5% dari Total Belanja Iklan
Jakarta - Kendati investasi di pemasaran digital terus meningkat, ternyata angkanya masih sangatlah kecil. CEO XMGravity, Nanda Ivens mengungkapkan data terbaru menunjukkan investasi di pemasaran digital hanya 5 persen dari total belanja iklan.
"Memang tiap tahun selalu ada peningkatan drastis. Tahun kemarin misalnya, itu naik sampai 100 persen. Tapi kalau dilihat angkanya masih sangat kecil, cuma 5 persen saja," kata Nanda di Jakarta Pusat, Senin (22/9).
Merek-merek masih memandang belanja iklan di televisi jauh lebih menarik dan cepat balik modal. Padahal menurut Nanda ada data yang bisa mengubah persepsi itu.
Survei TNS yang dibiayai Facebook menunjukkan, ada 44 persen pengguna Facebook yang mengetahui informasi suatu produk dari media sosial tersebut. Jumlahnya tidak sedikit karena FB punya 69 juta pengguna di Indonesia.
Sejumlah 39 persennya juga aktif mencari informasi sebuah produk di FB sebelum memutuskan untuk membeli. Belum lagi fakta bahwa pengguna Indonesia sangat aktif mengakses FB dari pagi hingga malam dengan perbedaan prime time yang tidak jauh.
Head of Facebook Indonesia mengatakan, biaya untuk tidak masuk ke dunia digital jauh lebih besar daripada biaya untuk masuk. Ini terkait fakta bahwa dunia digital bukanlah masa depan, tapi sudah menjadi masa kini.
Nanda kembali menjelaskan, banyak merek yang masih ragu-ragu ketika hendak terjun ke dunia digital. Salah satunya karena menilai belum banyak tenaga ahli di bidang itu. Dan hal itu juga tidak dibantah Nanda karena pada kenyataannya tidak ada jurusan pemasaran digital di universitas manapun di Indonesia.
"Selain itu brand juga cuma tahu kalau pemasaran digital itu sekedar mengurus Facebook. Padahal ada membuat konten, engagement dengan konsumen, lalu analisis data. Ini kelebihan pemasaran digital, semua data bisa ditelusuri jejaknya. Kalau di TV belum tentu bisa begitu," tukas pria yang sudah berpengalaman selama 17 tahun di bidang pemasaran digital.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Mobil CRV Tabrak Nenek Pedagang Nasi Uduk di Perumahan Metland Cileungsi
Cerita Andika Perkasa Cetus Buat Ransum TNI, Makanan Prajurit di Medan Tempur
Bela Kaesang Jadi Ketum PSI Dianggap Politik Dinasti, Gerindra Singgung Puan dan AHY
Safari Politik ke Lombok Timur, Mardiono Ingin Gaet Suara Umat Muslim
1
Jokowi: Perbedaan Pilihan itu Wajar, Mau Milih Prabowo, Anies, Ganjar, Silakan
2
Kaesang Jadi Ketum PSI, Jokowi: Masa Ditanyakan ke Bapaknya
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin