Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Alzheimer's Indonesia (ALZI) meresmikan Pasukan Ungu dalam rangka mewujudkan Kota Jakarta yang ramah demensia dan lansia.
Untuk tahap pertama, telah dilatih sebanyak 200 anggota Pasukan Ungu yang terdiri atas dokter, perawat, kader dari Dinas Kesehatan DKI, petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Dinas Sosial DKI, serta relawan ALZI dari berbagai profesi.
"Dengan diresmikannya Pasukan Ungu ini, diharapkan dapat membantu seluruh lansia yang ada di ibukota, dan Kota Jakarta menjadi ibukota yang ramah demensia dan lansia," kata Asisten bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah DKI Jakarta Fatahillah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (21/9).
Menurut dia, saat ini terdapat 481 dokter dibawah Dinas Kesehatan DKI, 413 petugas Dinas Sosial DKI dan 20.000 siswa SMP, SMA dan SMK yang telah mendapatkan edukasi mengenai demensia alzheimer.
"Kami berharap para petugas dapat secara aktif menyampaikan sosialisasi mengenai penyakit demensia dan berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risikonya kepada seluruh warga di ibukota," ujar Fatahillah.
Sementara itu, Executive Director Alzheimer's Indonesia Dian Purnomo mengungkapkan, pada tahun ini Pemprov DKI aktif melakukan sosialisasi mengenai demensia. Salah satunya dengan menyalakan cahaya berwarna ungu pada tugu Monas sepanjang September 2016.
"Kalau semakin banyak orang peduli terhadap demensia dan alzheimer, risiko orang menderita alzheimer juga berkurang. Kami berterima kasih atas dukungan dan partisipasi aktif Pemprov DKI Jakarta," ungkap Dian.
Selain peresmian Pasukan Ungu, dalam kesempatan tersebut Pemprov DKI juga meluncurkan layanan fitur "Lansia Hilang" dalam aplikasi Qlue yang dapat diakses melalui ponsel pintar (smartphone) oleh masyarakat, untuk mempermudah dan mempercepat penanganan lansia hilang di wilayah DKI Jakarta.
Lewat fitur tersebut, masyarakat dapat berperan aktif dengan melapor ketika menemukan lansia yang tersesat. Laporan itu kemudian diteruskan kepada lurah melalui aplikasi Qlue untuk ditindaklanjuti oleh Pasukan Ungu terdekat.
Lansia yang ditemukan akan mendapatkan deteksi dini demensia, sehingga penanganannya sesuai dengan prosedur penanganan orang dengan demensia (ODD).
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: ANTARA