WHO: 81% Lonjakan Kasus Kanker Terjadi di Negara Miskin

Penulis: Unggul Wirawan | Editor: EAS
Selasa, 4 Februari 2020 | 23:12 WIB
Mahasiswa Universitas Udayana, Bali, menyosialisasikan langkah-langkah pencegahan penyakit kanker di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali, belum lama ini.
Mahasiswa Universitas Udayana, Bali, menyosialisasikan langkah-langkah pencegahan penyakit kanker di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali, belum lama ini. (Antara Foto)

Jenewa, Beritasatu.com - Badan kesehatan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada Selasa (4/2/2020) memperingatkan kasus kanker akan meningkat 81% di negara berpenghasilan rendah dan menengah pada 2040 karena kurangnya investasi dalam pencegahan dan perawatan.

Dalam satu laporan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berbasis di Jenewa menyatakan negara-negara ini telah memfokuskan sumber daya mereka yang terbatas untuk memerangi penyakit menular dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak daripada memerangi kanker.

"Ini adalah seruan untuk kita semua untuk mengatasi ketidaksetaraan yang tidak dapat diterima antara layanan kanker di negara-negara kaya dan miskin,” kata Ren Minghui, asisten direktur jenderal WHO, Senin (3/2/2020).

Menurut WHO, negara-negara tersebut juga sering memiliki angka kematian kanker tertinggi.

"Jika orang memiliki akses ke perawatan primer dan sistem rujukan maka kanker dapat dideteksi lebih awal, diobati secara efektif dan disembuhkan. Kanker tidak boleh menjadi hukuman mati bagi siapa pun, di mana pun,” katanya.

Laporan yang dirilis bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia, menyebutkan investasi US$ 25 miliar (Rp 343 triliun) selama dekade berikutnya dapat menyelamatkan tujuh juta jiwa dari kanker.

"Mengontrol kanker tidak harus mahal,” kata Andre Ilbawi, dari departemen WHO untuk manajemen penyakit tidak menular, kepada wartawan.

Sementara laporan tahunan menemukan keseluruhan kasus kanker di dunia akan meningkat 60% pada tahun 2040. Laporan menyatakan penggunaan tembakau bertanggung jawab atas 25% kematian akibat kanker.

Direktur Badan Internasional untuk Penelitian Kanker Elisabete Weiderpass yang bekerja dengan WHO, mengatakan perawatan kanker yang lebih baik di negara-negara berpenghasilan tinggi telah mengakibatkan penurunan angka kematian 20% antara tahun 2000 dan 2015. Tetapi di negara-negara miskin, pengurangan kasus kanker hanya 5%.

"Kita perlu melihat semua orang mendapat manfaat yang sama,” katanya.

Saat kanker telah lama dianggap sebagai penyakit di negara-negara kaya, laporan menunjukkan bahwa satu dari lima orang di seluruh dunia akan menghadapi diagnosis kanker seumur hidup mereka. 



Sumber: Suara Pembaruan

Bagikan

BERITA TERKAIT

Pakar Jelaskan Penderita Kanker Bisa Konsumsi Hidangan Dingin Seusai Kemoterapi

Pakar Jelaskan Penderita Kanker Bisa Konsumsi Hidangan Dingin Seusai Kemoterapi

LIFESTYLE
Fakta-fakta Disease X yang Diprediksi Picu Pandemi Baru

Fakta-fakta Disease X yang Diprediksi Picu Pandemi Baru

INTERNASIONAL
Pakar Sebut Polusi Udara Dapat Memperpendek Usia Hidup

Pakar Sebut Polusi Udara Dapat Memperpendek Usia Hidup

LIFESTYLE
Polusi Udara Makan Korban: 7 Juta Orang Meninggal Prematur Setiap Tahunnya

Polusi Udara Makan Korban: 7 Juta Orang Meninggal Prematur Setiap Tahunnya

NASIONAL
Covid-19 Mereda, WHO Kini Pantau Sederet Penyakit yang Bisa Jadi Pandemi di Masa Depan

Covid-19 Mereda, WHO Kini Pantau Sederet Penyakit yang Bisa Jadi Pandemi di Masa Depan

INTERNASIONAL

BERITA TERKINI

Video: Cupi Cupita Diperiksa Terkait Judi Online

MULTIMEDIA 4 menit yang lalu
1068997

Mutasi Polri, Kapolres Jakpus Kombes Komarudin Jadi Dirlantas Polda Jatim

NUSANTARA 16 menit yang lalu
1068996

Ini Peluang Indonesia Rebut Medali Asian Games Hari Ini

SPORT 18 menit yang lalu
1068995

Putri Ariani Siap Tampil Memukau di Final AGT 2023 Hari Ini

LIFESTYLE 19 menit yang lalu
1068994

Gali Jaringan Mucikari Mami Icha, Polda Metro Panggil 21 Korban di Bawah Umur

MEGAPOLITAN 21 menit yang lalu
1068993

Polisi: Pembunuhan di Central Park Direncanakan

MEGAPOLITAN 22 menit yang lalu
1068992

Harga Beras Tinggi, Lansia di Sidoarjo Terpaksa Mengais Padi Sisa Panen di Tengah Sawah

NUSANTARA 23 menit yang lalu
1068991

Kisah Asmara Lisa Blackpink dan Frederic Arnault Kian Terekspos ke Publik

LIFESTYLE 26 menit yang lalu
1068990

Terungkap, Saksi Mahkota Kasus BTS Kominfo Akui Beri Rp 27 M ke Dito Ariotedjo

NASIONAL 41 menit yang lalu
1068989

Video: Muncikari Mami Icha Diringkus Diduga Jual Anak di Bawah Umur

MULTIMEDIA 42 menit yang lalu
1068988
Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon