Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus melakukan pengujian sampel secara masif. Sebanyak 1.500 cartridge yang digunakan pada mesin tes cepat molekuler (TCM) Tuberculosis (TBC) yang resisten obat sudah didatangkan sehingga hasil tes Covid-19 bisa diketahui dengan cepat.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, 1.500 cartridge tersebut sudah dikirimkan ke sejumlah daerah. Rencananya pemerintah mendatangkan 172.000 cartridge di tahap pertama.
"Cartridge sudah didistribusikan untuk memperpendek waktu tunggu pemeriksaan spesimen. Cartridge sudah dikirim ke Sukabumi, Banyumas, Kediri, Lumajang, Palangkaraya, Balikpapan, Kendari, Sumbawa, Mimika, Merauke, Yapen, Sorong, Ternate, Tarakan dan Nunukan," katanya dalam telekonferensi di Jakarta, Senin (4/5/2020).
Diharapkan lanjutnya, kota-kota tersebut bisa melakukan pemeriksaan sendiri. Di fase pertama alat yang dikirim tidak bisa dalam jumlah banyak. Sebab alat harus diawaki oleh personel yang ada untuk bisa melaksanakan pemeriksaan antigen Covid-19 dengan menggunakan mesin TCM TBC resisten obat.
"Ini upaya kita meningkatkan jumlah pemeriksaan yang lebih banyak, lebih masif dan nantinya akan disertai pelaksanaan isolasi yang lebih ketat," ucapnya.
Tujuan pemeriksaan diprioritaskan pada kasus-kasus pasien dalam pengawasan (PDP) agar bisa cepat ditentukan statusnya, konfirmasi positif atau bukan. Apabila positif, dilakukan isolasi ketat disertai dengan upaya layanan komprehensif. Kedua, sebagai pegangan kontak tracing. Jika hal itu tidak dilakukan akan jadi sumber penularan baru di tengah masyarakat. Hal ini juga bagian dari upaya memutus rantai penularan.
Di samping itu, gugus tugas juga mendatangkan reagen untuk pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) real time secara impor. Kondisi sekarang ketersediaan reagen cukup untuk 1 bulan ke depan. Kemudian untuk 89 lab PCR real time sudah disiapkan agar seluruhnya beroperasi.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh Covid-19 per hari ini Senin (4/5/2020) pukul 12.00 WIB bertambah sebanyak 78 orang hingga totalnya menjadi 1.954.
Apabila melihat sebaran kasus sembuh dari 34 provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 632, disusul Sulawesi Selatan 199, Jawa Timur sebanyak 178, Jawa Barat 159, Bali 159 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 1.954 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Di sisi lain, jumlah kasus terkonfirmasi positif menjadi 11.587 setelah ada penambahan sebanyak 395 orang. Sedangkan jumlah kasus meninggal bertambah 19 orang menjadi 864 orang.
Uji spesimen dengan metode PCR dilakukan sebanyak 116.861. Sebanyak 86.061 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 11.587 positif dan 74.474 negatif.
Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 238.178 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 24.020 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 331 kabupaten/kota di Tanah Air. Dari akumulasi data tersebut sekaligus menunjukkan bahwa sebanyak 18 provinsi tidak melaporkan penambahan kasus positif baru.
Sumber: BeritaSatu.com