Surabaya, Beritasatu.com - Tiga rumah sakit di Jawa Timur yakni RS Baladhika Husada (Jember), RSUD Dr Soebandi (Jember), dan RSUD Waluyo Jati Kraksaan (Probolinggo) mendapatkan bantuan berupa 300 baju coverall sebagai alat pelindung diri (ADP). Diharapkan, bantuan yang diberikan oleh Bakti Sosial Djarum Foundation ini bisa memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di kalangan tenaga medis.
Legowo Kadri, perwakilan dari Bakti Sosial Djarum Foundation mengatakan tenaga medis adalah orang terdepan yang justru rentan terhadap Covid-19. Sebab, hampir setiap hari mereka berinteraksi dengan pasien positif Covid-19.
"APD) merupakan kebutuhan utama bagi tenaga medis sebagai garda terdepan yang menangani para pasien Covid-19,” ujar Legowo.
Total hingga hari ini, jumlah APD yang diberikan ke rumah sakit di Kabupaten Kudus ada 2.000 baju coverall dan 22.000 ribu kelengkapan lainnya.
"Sebelumnya kami bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kudus mendistribusikan perlengkapan APD ke sejumlah rumah sakit di antaranya RS Aisiyah, RS Sunan Kudus dan RSUD Loekmono Hadi. Kami juga bekerjasama dengan Ikatan Alumni Universitas Diponegoro menyerahkan bantuan ke RSUP Dr Kariadi Semarang, RS Nasional Diponegoro dan RS Elizabeth Semarang. Selain itu, bantuan juga turut diberikan ke sejumlah rumah sakit yang berada di DKI Jakarta," kata Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation, Rudy Djauhari, dilansir dari siaran pers, Senin (4/5/2020).
Apresiasi terhadap bantuan juga diutarakan oleh Direktur Medis & keperawatan RS Mardi Rahayu, Dr Yuniarti Bodro Murwati. Menurutnya, kebutuhan APD bagi tenaga medis merupakan hal yang mendesak mengingat jumlah penderita Covid-19 di Indonesia yang semakin bertambah setiap harinya.
“APD. khususnya baju coverall ini sangat aman, karena rapat hingga ke leher dan tidak tembus air. Selain itu bahannya sangat nyaman sehingga memudahkan kami dalam bergerak. Yang paling utama, APD ini bisa dicuci hingga 10 kali sehingga masa pakai nya bisa lebih lama. Jadi kami memilih pemakaian APD ini untuk tenaga medis di ruang isolasi khusus, yang memang kontak langsung dengan pasien Covid-19,” tutur Yuniarti.
Hal senada juga diutarakan oleh Kepala Logistik Tugas Depan Covid-19 di RS Elizabeth Semarang, Dr Mario Vianney. Kehadiran baju coverall untuk tenaga medis bisa meningkatkan rasa aman.
"Tenaga-tenaga medis yang di sini bisa memberikan pelayanan dengan tidak was-was,” kata Mario.
Sumber: BeritaSatu.com