Tim Pemulihan Ekonomi Covid-19 Perlu Libatkan KPK, BPK, dan TNI Polri
Jakarta, Beritasatu.com - Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi berpendapat, pemerintah perlu membentuk tim khusus yang memikirkan pemulihan ekonomi. Namun, menurutnya, tim ini harus menarik pemangku kepentingan lainnya. Kementerian dinilai masih takut mengubah struktur anggaran karena KPK dan BPK.
Oleh karena itu, KPK dan BPK bahkan kepolisian serta TNI perlu dilibatkan supaya berbagai persoalan yang menghambat bisa diatasi.
Fithra juga menyoroti perihal ancaman resesi di kuartal ketiga ekonomi. Ia mengatakan, jika dua kali pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami negatif, maka itu resesi. Jika berlangsung selama dua kali, itu tidak masalah. Yang ditakutkan dari kondisi ini adalah resesi berkepanjangan yang berujung pada depresi.
”Biang kerok resesi ekonomi sekarang adalah Covid-19. Saat vaksinnya sudah ketemu, harusnya ini selesai,” kata Fithra dalam diskusi dengan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), Minggu (2/8/2020).
Ia menambahkan, jika ingin meningkatkan ekonomi di kuartal ketiga, yang harus didorong adalah faktor domestik. Indonesia dianggap tidak bisa mengendalikan dan belum terlalu bermain dalam perekonomian global. Pemerintah harus mendorong strategi domestik dengan berbagai kebijakan yang memiliki daya ungkit, seperti pembangunan, kredit usaha rakyat untuk UMKM, dan gaji ketigabelas.
Pemerintah juga harus mengutamakan variabel kesehatan karena variabel kesehatan adalah variabel penentu variabel ekonomi. Jika infeksi naik, ini akan memengaruhi ekonomi jangka menengah dan panjang. Ini mengkhawatirkan. Oleh karena itu, indikator kesehatan harus mendapatkan perhatian agar program pemulihan ekonomi berjalan optimal.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan