Jakarta, Beritasatu.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi. Kasus aktif adalah jumlah orang yang terkonfirmasi positif atau sakit pada saat ini, dan tengah dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Jumlah kasus aktif per 1 September 2020 sebanyak 42.009 kasus atau 23,7% dari total kasus kumulatif. Sedangkan dari semua orang yang terinfeksi, 72,1% atau 128.057 sudah sembuh, dan yang meninggal atau angka kematian sekitar 4,2% atau 7.505 kasus.
Tim pakar Satgas Penanganan Covid-19, Dr Dewi Aisyah, menjelaskan rata-rata kasus aktif di Indonesia 23,7% lebih rendah dibanding rata-rata kasus aktif dunia yaitu 26,6%. Tetapi yang jadi masalah, menurut Dewi, meskipun lebih rendah, tetapi kasus aktif ini terkonsentrasi di beberapa titik atau kabupaten/kota tertentu. Ini jadi masalah ketika kasusnya semakin banyak, maka rumah sakit di daerah tersebut berpotensi overload atau kelebihan beban untuk merawat mereka.
“Ini harus jadi perhatian bersama, karena ketika jumlah kasusnya tinggi kebutuhan terkait dengan penanganan kesehatan juga tinggi. Ini pasti kapasitas rumah sakit mulai overload. Jadi kita tetap siap siaga, selalu jaga kesehatan,” kata Dewi pada dialog “Covid-19 Dalam Angka” di Graha BNPB, Rabu (2/9/2020).
Dewi mengingatkan agar protokol kesehatan utamanya menggunakan masker, mencuci tangan sesering mungkin, dan menjaga jarak jangan sampai kendor. Karena jika kendor, penularan mudah terjadi dan sudah pasti kasusnya terus bertambah dan dikhawatirkan rumah sakit keteteran menangani mereka yang sakit.
Dalam seminggu terakhir, lima provinsi dengan jumlah kasus kumulatif tertinggi, yaitu DKI Jakarta masih di posisi pertama, lalu disusul Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Jawa Barat.
Dewi menjelaskan, tren kasus aktif ini fluktuatif. Besar kecilnya kasus aktif juga tergantung pada jumlah penambahan kasus baru. Semakin banyak penambahan kasus baru, semakin besar pula persentase kasus aktif. Dari trennya terlihat ada penurunan jumlah kasus aktif dari Maret ke April, dan seterusnya sampai Agustus.
Kasus aktif bahkan pernah mencapai angka minimal 22,74% di bulan Agustus dibanding bulan-bulan sebelumnya yang selalu di atas 50%. Tetapi dalam beberapa hari terakhir terlihat ada kenaikan.
Sumber: BeritaSatu.com