London, Beritasatu.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menlu Inggris Dominic Raab, di London, Inggris untuk membahas penguatan kerja sama di tengah tantangan besar dunia dalam pandemi. Kedua menlu juga sepakat mengedepankan multilateralisme termasuk dalam mendukung akses vaksin Covid-19 yang setara.
Dalam lawatan ke London, Retno didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Sekjen Kementerian Kesehatan. Mereka menyambangi sejumlah lembaga swasta terkait pengembangan vaksin global antara lain perusahaan farmasi AstraZeneca, Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI), serta Imperial College London (ICL) dan VacEquity Global Health Ltd (VGH).
“Di track multilateral kita memiliki komitmen yang sama untuk mendukung platform kerja sama multilateral seperti WHO, GAVI (aliansi vaksin), dan CEPI dalam kerangka COVAX Facilities, terutama terkait akses setara terhadap vaksin yang aman dan terjangkau,” kata Retno dalam konferensi pers virtual dari Kedutaan Besar RI di London, Rabu (14/10/2020) malam.
Retno mengatakan pertemuan tersebut tatap muka pertama kalinya setelah dia dan Raab bertemu secara virtual pada pertemuan tingkat menlu ASEAN dan menlu Inggris, September. Dalam pertemuan dengan ASEAN, kata Retno, Inggris telah menyampaikan komitmen 1 juta poundsterling (Rp 19,1 miliar) untuk ASEAN Covid-19 Respons Fund.
Retno dan Raab sepakat terus mendukung kerja sama penanganan Covid-19. “Semangat kerja sama penting untuk terus diperkuat di tengah tantangan besar yang dihadapi negara dunia terutama di masa pandemi ini,” katanya.
Dalam pertemuan keduanya, Retno menyinggung kekhawatiran Indonesia terhadap rencana Inggris menerapkan due diligence (uji tuntas) pada beberapa komoditas pertanian Indonesia termasuk kelapa sawit, kopi, kayu, dan produk kayu. “Saya sampaikan bahwa kebijakan seperti ini memiliki potensi menjadi hambatan non-tarif ekspor Indonesia ke Inggris,” kata Retno.
Mengenai kerja sama investasi dengan Inggris, Retno menyambut minat kuat beberapa investor Inggris di bidang renewable energy (energi terbarukan). Misalnya Aggreko yang merencanakan operasinya di Indonesia dari suplai gas dan diesel ke suplai solar Pvs. Selain itu, Orbital Marine Power yang akan membangun proyek tidal turbine dan akan memproduksi energi 10 MW di wilayah timur Indonesia dan Nova Innovation yang berencana membangun off-grid tidal turbine.
Sumber: BeritaSatu.com