Jakarta, Beritasatu.com - Hingga hari ini, tercatat sebanyak 136 dokter gugur akibat Covid-19. Jumlah itu tersebar di 18 provinsi dan 66 kabupaten/kota di Indonesia.
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (FKM UI), Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, meningkatnya angka kematian dokter dan tugas kesehatan lainnya sebagian besar disebabkan karena mereka terinfeksi di rumah sakit. Untuk mengantisipasi itu, ia menyarankan protokol kesehatan di semua pelayanan kesehatan diperketat.
Pasalnya, risiko tenaga kesehatan di RS baik RS Covid-19 maupun RS non-Covid-19 sangat tinggi, melebihi penyebaran Covid-19 di pasar maupun tempat lain.
Di antara langkah-langkahnya adalah harus ada pembatas atau tirai, baik itu di RS maupun di puskesmas. Selain itu, yang boleh menerima pasien langsung di semua pelayanan kesehatan adalah petugas yang memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.
“Saya melihat di salah satu rumah sakit, ada pasien Covid-19 yang waktu di-rontgen itu bersentuhan dengan pasien lain dan juga bersentuhan dengan petugas kesehatan. Bayangkan, enggak ada tirai yang memisahkan mereka. Menurut saya, ini harus dikasih tirai sehingga benar-benar diisolasi,” kata Tri kepada Suara Pembaruan, Kamis (15/10/2020).
Tri menuturkan, kejadian tersebut ditemukannya di salah satu RS umum di Jakarta. Kala itu, dia sedang menjalani rontgen. Oleh karena itu, Tri mengatakan, protokol kesehatan di lingkungan RS harus segera dibenahi.
Sumber: Suara Pembaruan