Tangerang, Beritasatu.com - Siloam Comprehensive Cleft Center sebagai pusat layanan klinik khusus bagi layanan pasien dengan kelainan celah bibir dan langit-langit mulut atau bibir sumbing, saat ini sedang meningkatkan program layanan pada layanan terapi wicara, koreksi hidung serta layanan operasi cangkok tulang (alveolar bone graft).
Spesialis bedah mulut dan maksilofasial dari Siloam Comprehensif Cleft Center, Dr drg Andi S Budihardja SpBM(K) mengungkapkan, penanganan untuk kasus bibir sumbing pada bayi dan anak tidak selalu sama. Pasalnya, ada beberapa kriteria dan periode waktu yang harus diperhatikan untuk menangani hal tersebut.
"Akhir tahun ini dan tahun 2021 mendatang, kami tingkatkan layanan melalui program operasi cangkok tulang rahang kemudian layanan koreksi hidung serta terapi bicara,” ungkap Andi dalam keterangan pers yang diterima Beritasatu.com, Selasa (24/11/2020).
Menurut Andi, operasi cangkok tulang dilakukan untuk memperbaiki celah pada gusi, menstabilkan rahang atas, memberikan pondasi pada dasar hidung dan memudahkan pertumbuhan gigi permanen. Perawatan ini biasanya dilakukan pada anak usia 8 tahun hingga 12 tahun.
"Operasi cangkok tulang yang dikembangkan di Siloam Hospitals menggunakan teknik minimal invasif, karena tidak memerlukan donor tulang dari daerah pinggul. Donor tulang yang digunakan hanya menggunakan tulang dari dalam rongga mulut pasien sendiri, sehingga lebih nyaman untuk pasien dan memperpendek waktu tinggal di rumah sakit,” paparnya.
Menurut Andi, secara umum tujuan dilakukannya operasi celah bibir adalah untuk menyatukan kembali celah bibir yang terbentuk pada mulut bayi. "Operasi ini bertujuan untuk memperbaiki celah pada bibir dan langit-langit yang terbentuk. Hal ini dilakukan agar fungsi otot pada bagian wajah ini bisa bekerja dengan seharusnya dan penampilan wajah juga menjadi normal," tegasnya.
Andi menambahkan, tujuan yang hendak dicapai dalam perawatan pasien dengan kelainan celah bibir dan langit-langit mulut adalah untuk mengembalikan fungsi estetik wajah, memastikan pasien bisa berbicara dengan normal dan mencapai hubungan lengkung rahang dan gigi yang normal.
"Terlebih, penanganan pasien akan dilakukan secara interdisipliner oleh tim dokter yang tergabung dalam Siloam Comprehensive Cleft Center. Seluruh tim dokter selalu mengadopsi teknik perawatan yang terkini sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini," pungkasnya.
Sumber: BeritaSatu.com