Jakarta, Beritasatu.com - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Syihab telah usai menjalani perawatan di RS Ummi Bogor. Namun demikian, hingga saat ini belum ada konfirmasi terkait hasil test swab Rizieq Syihab yang malah diam-diam meninggalkan rumah sakit.
Kondisi itu semakin membuat bermunculannya spekulasi terkait kondisi kesehatan Rizieq Syihab. Alasannya, kesehatan Rizieq harus dapat dipastikan, mengingat yang bersangkutan memiliki banyak simpatisan dan baru saja menggelar sejumlah kerumunan.
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengeluhkan Rizieq yang tidak terbuka ke publik dan juga Satuan Tugas Penanganan Covid-19 terkait swab test-nya.
"Saya menyayangkan soal ketidaksetujuan hasil swab test dipublikasikan kepada siapa pun," kata Rahmad kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (29/11/2020)
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menegaskan, memang pasien berhak tidak mempublikasikan mengenai hasil swab test. Namun menurut Rahmad saat ini situasi sedang berbeda. Banyak orang terpapar Covid-19. Sehingga Satgas Penanganan Covid-19 berhak mengetahui kondisinya.
"Memang ini hak pasien dan dokter untuk merahasiakan, namun ini adalah masa pandemi. Demi keselamatan pasien dan orang-orang di sekitar yang pernah berinteraksi, perlu dilindungi keselamatan untuk berhati-hati dan waspada," ucapnya.
Buntut dari simpang siur swab test Rizieq Shihab, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor melaporkan Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Ummi, Andi Tatat dan beberapa pegawai ke Mapolresta Bogor Kota.
Pihak Rumah Sakit Ummi dinilai tidak kooperatif dan transparan dalam memberikan keterangan tentang pelaksanaan swab test kepada Rizieq.
Ketua Bidang Penegakan Hukum dan Kedisiplinan Satgas Covid-19 Kota Bogor Agustian Syach, menegaskan, pihak rumah sakit tidak dapat memberikan keterangan secara utuh kapan, di mana, dan siapa yang melakukan swab test terhadap Rizieq Syihab.
Sumber: BeritaSatu.com