Jakarta, Beritasatu.com - Sekjen Kemkes Oscar Primadi mengatakan vaksinasi Covid-19 mempunyai tujuan utama untuk menurunkan kesakitan dan kematian. Pasalnya vaksinasi merupakan bagian dari suatu penanganan Covid-19 secara komprehensif untuk melindungi masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan dan tahap vaksinasi mempertimbangkan indikasi dari vaksin yang tersedia.
"Tujuan vaksinasi adalah mencapai herd immunity. Konsep herd immunity adalah jumlah populasi yang telah menunjukkan kekuatan dan kekebalan tubuhnya dalam melindungi dari suatu penyakit dapat dilakukan melalui vaksinasi ini,” kata Oscar dalam acara virtual talkshow tentang “Vaksin Covid-19: Tak Kenal Maka Tak Sayang, Komorbid, Bolehkah?”, Kamis (14/1/2021).
Oscar juga mengatakan, penyakit mudah menyebar di kalangan yang tidak divaksinasi atau di kalangan yang cakupan vaksinasinya rendah. Sementara bila cakupan yang divaksinasi cukup banyak, dengan kisaran 70-80% sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), maka jumlah tersebut mampu melindungi yang belum tervaksinasi.
Untuk mencapai herd immunity, lanjut Oscar, pemerintah menargetkan sasaran berjumlah 181,5 juta orang atau hampir 70% dari jumlah penduduk Indonesia. Oleh karena itu, Oscar berharap orang-orang pertama yang sudah divaksin dapat melindungi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa.
"Seperti yang telah kita alami dalam waktu hampir satu tahun, pandemi Covid-19 ini telah banyak berpengaruh tidak hanya di sektor kesehatan, tetapi juga di dalam sektor sosial-ekonomi dan sektor-sektor penting lainnya, pariwisata dan pendidikan. Kita semua sebagai bangsa berupaya dan berusaha keras segera bangkit dari situasi ini sehingga segala upaya untuk menuntaskan dan memutuskan mata rantai penularan ini terus diakselerasi termasuk pengembangan vaksin Covid-19,” paparnya.
Oscar juga menegaskan usai vaksinasi, protokol kesehatan (prokes), penguatan surveilans penyakit, dan semua komponen lainnya untuk memerangi pandemi tetap dijalankan demi memutuskan mata rantai penularan Covid-19 ini.
Sumber: Suara Pembaruan