Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pada tahun 2024 mendatang, angka stunting (gizi buruk) di Indonesia akan turun hingga menyentuh angka 14%.
“Bapak Presiden telah memberikan arahan kepada kami bahwa sampai tahun 2024 nanti angka stunting di Indonesia ditargetkan akan turun mendekati angka 14%,” kata Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy usai menghadiri rapat terbatas Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1/2021).
Muhadjir mengatakan, angka stunting di Indonesia pada tahun 2019 adalah sebesar 27,6% dan diperkirakan angka tersebut meningkat pada tahun 2020 akibat merebaknya pandemi Covid-19. Presiden lanjutnya, menyatakan bahwa untuk mencapai target 14% pada tahun 2024, setiap tahun harus tercapai penurunan angka stunting sebesar 2,7%. “Ini adalah suatu target yang luar biasa besar, karena itu Bapak Presiden memberikan arahan agar ada langkah-langkah yang luar biasa, yang tidak biasa, atau extraordinary,” kata Muhadjir.
alam mewujudkan target itu, kata Muhadjir, Presiden Jokowi juga telah meminta hasil pemetaan stunting di Indonesia digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan. “Bapak Presiden menyampaikan bahwa untuk pemetaan stunting di Indonesia sebetulnya sudah sangat detail dan jelas. Beliau menekankan supaya itu dijadikan dasar untuk kita membuat langkah-langkah konkrit, detail, dan terukur sampai tahun 2024 nanti,” katanya.
Presiden Jokowi, lanjutnya, sangat memberikan perhatian pada upaya penurunan stunting ini karena sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak-anak Indonesia. “Kenapa angka stunting ini menjadi perhatian dari Bapak Presiden? Karena kita tahu bahwa kalau orang atau anak atau bayi sudah terlanjur kena stunting pada usia 1.000 hari awal kehidupan, maka perkembangan kecerdasannya itu tidak akan bisa optimal sampai nanti dewasa menjadi usia produktif,” kata Muhadjir.
Ia menambahkan, berdasarkan data Bank Dunia, angka stunting angkatan kerja di Indonesia mencapai 54%. “Jadi, 54% angkatan kerja kita sekarang ini adalah mantan atau penyintas stunting. Inilah kenapa Bapak Presiden memberikan perhatian yang sangat-sangat khusus berkaitan dengan masalah stunting ini,” kata Muhadjir.
Sumber: BeritaSatu.com