Cakupan Imunisasi Rutin Tak Capai Target Berpotensi KLB
Jakarta, Beritasatu.com - Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan akibat dari cakupan imunisasi rutin tidak mencapai target dapat menyebabkan terjadi kejadian luar biasa (KLB) sejumlah penyakit membahayakan masyarakat.
Adapun imunisasi dimaksud yakni imunisasi mulai anak dari usia 12-23 bulan yang pada bulan Oktober target 78,0% hingga Oktober 2021 ini baru mencapai 56,5%. Selain itu, untuk campak rubela di bawah 2 tahun untuk bayi pada Januari hingga Oktober masih sangat jauh dari target 67,5%, saat ini baru mencapai 40,9%.
“Lihat cakupan imunisasi yang tidak mencapai target punya potensi yang dapat menyebabkan terjadi kejadian-kejadian luar biasa bisa sampai KLB,” kata Maxi pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/11/2021).
Ia menuturkan, sampai bulan ini tercatat ada 147 laporan suspect difteri. Ketika 90 spesimen diperiksa, hasil pemeriksaan laboratorium ada 23 di antaranya terkonfirmasi difteri.
Sementara untuk campak ada 54 laporan kasus dan 91 laporan kasus rubela. “Itu lebih 80% dengan imunisasi tidak lengkap dan tidak jelas riwayat vaksinasinya,” ucapnya.
“Jadi 2 tahun terakhir ini cakupan rendah, kami tentu mengkhawatirkan tahun-tahun mendatang kemungkinan terjadi KLB untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat terjadi,” tutupnya.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini