Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Anak Baru 56,5%

Jakarta, Beritasatu.com - Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan cakupan persentase imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-23 bulan yang berdasarkan target per Oktober mencapai 78%, namun hingga Oktober 2021 ini baru mencapai 56,5%.
“Ini ada gap pencapaiannya. Kalau kita lihat tiap bulan mulai 2019 sampai 2020 ada penurunan tentu ini berkaitan juga dengan Covid-19,” ujar Maxi pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/11/2021).
Maxi menyebutkan, ada beberapa provinsi yang cakupan imunisasi dasar lengkap anak usia 12-23 bulan mendekati target, di antaranya Provinsi Bengkulu, Banten, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Bangka Belitung.
Kendati demikian, Maxi meyakini rata-rata 56,5% ini dapat mengalami kenaikan baru 19 provinsi yang sudah memberi laporan lengkap. Sedangkan lainnya masih belum lengkap.
“Jadi masih ada peluang naik rata-rata nasional karena baru 19, provinsi yang lengkap melapor sampai bulan Oktober. Ada yang baru melapor sampai bulan Juli atau Agustus. Ini lagi kita kejar setiap minggu,” ujarnya.
Maxi menyebutkan imunisasi dasar lengkap ini jika dibandingkan 3 tahun terakhir per provinsi ada kecenderungan di beberapa provinsi mengalami tren kenaikan seperti Aceh, Riau, Bengkulu, dan Lampung. Namun, provinsi-provinsi yang mengalami kenaikan jumlah penduduk sedikit, sehingga tidak dapat mengangkat cakupan nasional.
Sementara itu, untuk imunisasi DPT- HB-Hib yang merupakan gabungan dari imunisasi DPT (difteri, pertusis, tetanus), vaksin HB (hepatitis B), dan vaksin Hib (haemophilus influenza tipe B) mulai Januari hingga Oktober 2021 juga mengalami peningkatan di Banten, Sumatera Selatan dan Bengkulu.
Untuk campak rubela di bawah 2 tahun untuk bayi pada Januari hingga Oktober masih sangat jauh dari target 67,5%, saat ini baru mencapai 40,9%.
“Cakupan campak rubela 2021 ini paling rendah dibanding dengan 2-19 sampai 2020,” ucapnya.
Sumber: BeritaSatu.com
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Dayung Indonesia Raih Perunggu, Tiongkok Rebut Emas Pertama Asian Games 2022
3
Video: Jual Rumah Orang Tua Demi Judi Online
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri