Bandung, Beritasatu.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan soal syarat wajib untuk mendukung kebijakan pemerintah soal pembelajaran tatap muka (PTM) 100% bagi anak-anak. Menurutnya ada dua hal yang harus dipenuhi untuk mengimplementasikannya, yakni, target vaksinasi masyarakat umum harus 70%, dan kelompok lanjut usia (lansia) wajib 60%.
"Pemerintah telah memberlakukan kebijakan PTM 100%, di mana tentunya untuk melaksanakan hal itu, maka target pencapaian vaksinasi masyarakat umum 70% dan lansia 60% harus terpenuhi," kata Sigit ketika meninjau akselerasi vaksinasi anak di Gedung Dome Bale Rame, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/1/2022).
Percepatan vaksinasi tersebut juga digelar serentak seluruh wilayah Indonesia.
Mantan Kapolda Banten ini menjelaskan, proses belajar mengajar anak secara tatap muka langsung merupakan hal yang sangat penting. Mengingat, hampir dua tahun semenjak pandemi Covid-19, generasi bangsa kehilangan momentum tersebut.
Namun untuk mewujudkan pembelajaran secara tatap muka langsung, harus ada jaminan kesehatan dan imunitas terhadap anak dari bahaya paparan virus corona. Salah satunya dengan memberikan suntik vaksin Covid-19 kepada anak.
Penguatan imunitas terhadap anak, kata Sigit juga akan memberikan jaminan kesehatan kepada orang tua dan orang-orang yang ada di dalam lingkungan keluarganya. Sehingga, tidak perlu ada rasa khawatir munculnya klaster keluarga ketika PTM 100% diberlakukan.
"Kita ingin anak-anak melaksanakan PTM 100%. Namun di sisi lain, harus yakin anak-anak yang sudah divaksinasi tidak menjadi carrier saat pulang ke rumah bertemu orang tua, nenek atau kakek," ujar eks Kabareskrim Polri itu.
Sigit memaparkan, vaksinasi meningkatkan imunitas seseorang dan juga dapat mencegah atau mengurangi fatalitas dari bahaya varian Covid-19, seperti Delta dan Omicron. Sebab itu, Sigit menyebut, akselerasi merupakan tantangan bagi seluruh stakeholder untuk terus melakukan akselerasi vaksinasi.
"Karena dari pemeriksaan terhadap masyarakat yang sudah divaksin, jika terkena rata-rata tanpa gejala atau gejala ringan. Artinya vaksin diberikan pada masyarakat untuk memberikan perlindungan terhadap varian yang ada baik, Delta ataupun Omicron," ucap Sigit.
Sigit juga menegaskan, dengan terus dilakukannya akselerasi vaksinasi, hal itu dapat mempertahankan tren positif laju pertumbuhan Covid-19 di Indonesia saat ini yang sudah dapat dikendalikan dengan baik.
Menurut Sigit, dengan terkendalinya angka Covid-19 menjadi modal penting terkait dengan aktivitas masyarakat.
Selain itu, Indonesia akan semakin siap dalam menghadapi event nasional maupun internasional yang akan berlangsung di tahun 2022 ini. Sehingga, aktivitas pertumbuhan perekonomian Indonesia akan terus membaik di tengah pandemi Covid-19.
Pada bagian lain, Sigit juga mengingatkan walaupun sudah divaksinasi untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan. "Tetap waspada jangan abai, jangan lengah. Karena beberapa wilayah negara lain peningkatan itu karena disiplin prokes mulai kendur atau berkurang,” tutur Sigit.
Dalam peninjauannya, Sigit juga menyempatkan melakukan dialog interaktif dengan seluruh Polda jajaran. Ia memberikan instruksi soal akselerasi vaksinasi dan penegakan protokol kesehatan untuk terus dilaksanakan.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com