Jenewa, Beritasatu.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan, pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai. Pernyataan tersebut diungkapkan, di saat negara-negara di dunia seperti Prancis, Jerman, dan Brasil mencatat rekor angka infeksi baru dalam 24 jam terakhir.
Varian Omicron yang sangat mudah menular telah menyebar tanpa henti ke seluruh dunia. Kondisi ini mendorong pemerintah sejumlah negara untuk memberlakukan langkah-langkah pembatasan baru, sambil mempercepat peluncuran suntikan penguat (booster) vaksin.
"Pandemi ini belum berakhir," kata Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Selasa (18/1/2022) waktu setempat, dari kantor pusat badan tersebut di Jenewa.
Eropa berada di pusat wabah baru yang mengkhawatirkan. Jumlah kasus di Jerman melonjak melewati angka 100.000 per hari dan Prancis melaporkan hampir setengah juta kasus pada Selasa.
Kepala badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut memperingatkan dunia agar tidak menganggap Omicron sebagai penyakit ringan. Pasalnya jenis Covid-19 yang dominan terus memicu wabah baru dari Amerika Latin ke Asia Timur, setelah pertama kali terdeteksi di Afrika selatan (Afsel) pada November 2021.
"Omicron mungkin tidak begitu parah, secara rata-rata. Tetapi narasi bahwa itu adalah penyakit ringan adalah menyesatkan," tegasnya.
Sebanyak lima juta kasus dilaporkan di Eropa minggu lalu. WHO memperkirakan Omicron dapat menginfeksi setengah dari semua orang Eropa pada Maret 2022, memenuhi rumah sakit di seluruh benua.
Pemerintah Jerman pada Selasa mencatat 112.323 kasus virus corona dan 239 kematian, kata para pejabat. Omicron ditemukan di lebih dari 70% infeksi.
Lonjakan tersebut telah mendorong Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk mencari vaksinasi wajib, untuk meningkatkan kekebalan populasi di ekonomi terbesar Eropa.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: AFP