Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kasus Covid-19 terus meningkat khususnya wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten akibat cepat, banyak dan tingginya penularan varian Omicron.
"Hal itu lantaran ciri khas penularan Omicron yang cepat, banyak dan tinggi. Varian Omicron naik lebih cepat dibanding varian Delta di seluruh dunia. Meski begitu, Omicron memiliki ciri lain, yakni tingkat keparahan yang lebih rendah," katanya saat konferensi pers daring, Kamis (27/1/2022).
Maka dari itu, Menkes mewanti-wanti masyarakat luas bersiap menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Potensi itu terlihat dari jumlah kasus harian Covid-19 yang mulai meroket beberapa hari belakangan.
Melihat Covid-19 varian Omicron sudah menyebar. Transmisi lokal sudah terjadi dan diprediksi akan terjadi kenaikan kasus dalam waktu singkat.
"Omicron sudah masuk, penularan lokal sudah terjadi. Nanti kita akan melihat dalam waktu singkat kenaikan jumlah kasus tinggi," imbuhnya.
Menurutnya saat ini yang terpapar Omicron banyak yang OTG (orang tanpa gejala) atau pilek ringan, batuk atau demam sedikit. Pasien Omicron tidak harus dirawat di rumah sakit. Pasien tersebut bisa menjalani isolasi mandiri di rumah, bahkan bisa sembuh tanpa perlu ke rumah sakit.
Menurutnya, jumlah kapasitas rumah sakit secara nasional untuk ruang isolasi baru sekitar 10% terpakai. Tepatnya sekitar 80.000-an.
Total pasien yang terjangkit Covid-19 Omicron mencapai 1.988 kasus. Dan saat ini yang dirawat 765.
"Total ada 854 yang pernah dirawat tapi sudah sembuh, gejala ringan mencapai 334 kasus," tutup Menkes Budi.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com