Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora), bekerja sama dengan Indonesia Esports Premiere League (IESPL) dan beberapa pihak lain serta sejumlah sponsor, akan menggelar turnamen olahraga elektronik atau e-sport bertajuk Piala Menpora Esports 2020. Kick off turnamen yang akan berlangsung secara dalam jaringan (daring) atau online ini dilakukan pada 17 Agustus 2020, bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan Indonesia.
President IESPL yang juga Pelaksana Piala Menpora Esports 2020 Giring Ganesha dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Selasa (4/8/2020) menjelaskan, turnamen ini dikhususkan bagi pelajar SMP, SMP, dan mahasiswa dari semua perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Mereka akan bertanding membawa nama sekolah dan kampus serta daerah masing-masing.
“Mereka wajib berasal dari satu sekolah yang sama karena satu tim berasal dari satu sekolah atau kampus yang sama. Mereka pun mewakili sekolah dan daerah masing-masing pada kompetisi ini,” kata Giring dalam jumpa pers tersebut.
Menurutnya, pihak penyelenggara memasang target sebanyak 2.500 tim yang akan mengambil bagian pada turnamen ini dengan total atlet yang terlibat mencapai 10.000 orang. “Meski baru dibuka tiga hari, jumlah peserta yang sudah mendaftar sudah mencapai 1.600 tim. Artinya, bagi yang ingin berpartisipasi, silahkan segera mendaftar karena slot yang tersedia tinggal sedikit,” ujarnya lagi.
Sejauh ini, lanjutnya, tim-tim dari kampus-kampus terkenal, seperti tim dari Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta), Universitas Indonesia (Jakarta), Universitas Negeri Jakarta, dan beberapa kampus lain lagi, sudah mendaftar.
“Yang kita tunggu-tunggu adalah yang bertarung pada grand final nanti adalah siswa SMA mana dengan kampus mana. Ini akan menjadi sesuatu yang seru,” imbuh mantan vokalis grup band Nidji tersebut.
Pada bagian lain Giring menjelaskan, turnamen ini dimaksudkan untuk mencari atlet-atlet e-sport masa depan Indonesia yang tangguh. Pasalnya, menjadi atlet e-sport saat ini sudah sangat menjanjikan. Dan, aktivitas olahraga ini sangat tinggi selama pandemi virus corona. Bahkan, potensi ekonomi dari olahraga ini besar sekali. Meskipun, jenis olahraga e-sport masih sebagai pendatang baru dan belum mendapat payung hukum.
Terkait itu, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto pada kesempatan yang sama menegaskan, mereka akan berupaya mengatur e-sport dalam revisi Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional. Dengan begitu, olahraga ini memiliki payung hukum yang cukup kuat ke depannya.
“Kami akan masukkan e-sport dalam revisi UU tersebut. Mungkin tidak akan masukan secara terang-terangan dalam revisi tersebut. Selama ini, siapa pun menterinya, selalu care terhadap perkembangan e-sport. Care dari seorang menteri terhadap olahraga itu sangat penting. Kalau saja sebuah cabang dicuekin menteri, tak terbayang. Kami mencoba untuk membantu apa yang menjadi concern banyak orang yang meminati e-sport ini. Sebab banyak yang masih mempertanyakan e-sport ini,” jelasnya.
Pemerintah, kata dia, sudah mengakui e-sport sebagai sebuah cabang olahraga karena memiliki unsur kompetisi di dalamnya. Selain itu, para atletnya butuh ketahanan fisik yang bagus serta inteligensia yang mumpuni untuk bisa memenangi kompetisi. Itu sebabnya, pihak Kempora akan berupaya agar e-sport juga memiliki payung hukum. Meski belum diatur dalam undang-undang, olahraga yang sangat digandrungi anak muda ini bukanlah anak haram. Karena itu, ia tetap berjalan dan berbagai kompetisi tetap digelar, termasuk Piala Menpora Esports 2020.