Venna Melinda Beberkan Kronologi KDRT, Netter: Dulu Bucin Banget
Rabu, 18 Januari 2023 | 15:02 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Venna Melinda menjelaskan secara detail kronologi dirinya mendapatkan perlakuan kasar dari Ferry Irawan. Hal tersebut dipaparkan secara gamblang saat diundang di media televisi.
Venna mengaku saat itu dirinya tengah bertengkar dengan Ferry perihal hal yang saat itu tak bisa Venna kabulkan lantaran sibuk. "Padahal biasanya ya dipenuhi kalau tidak ada pekerjaan," jelas Venna Melinda saat acara Pagi Pagi Ambyar belum lama ini.
"Itu dari jam 6 meributkan hal yang sebetulnya bukan waktu untuk meributkan yang enggak penting," tambah Venna lagi.
Dijelaskan lebih lanjut, keributan tersebut berlanjut hingga jam 7. Venna merasa saat itu butuh dukungan karena sedang bekerja.
"Saya hanya mau kerja, tolong dukung, ada lagi ribut masalah pintu," lanjutnya merujuk cekcok yang tak usai tersebut.
Kemudian, bukannya mereda, Ferry justru semakin naik pitam. Menurut Venna, kala itu Ferry sempat melontarkan kalimat yang semakin memperkeruh keadaan.
"Ribut-ribut lagi sampai akhirnya keluar kata-kata dia, 'ya sudah saya temani tiga hari, tapi habis itu kamu hidup sendiri'. Nah di situ lah, saya mulai merasa cukup."
"Kalau memang mau ditinggal, kenapa enggak sekarang aja," lanjut Venna.
Ucapan itulah yang membuat Ferry semakini marah dan mulai menyerang Venna. Venna didorong ke tempat tidur dan kemudian ditindih oleh Ferry hingga ibu tiga anak itu kesulitan bernapas.
"Enggak bisa bergerak", tutur Venna menirukan ucapannya saat itu.
Bukannya berhenti, Ferry malah menekan tulang hidung Venna dengan kepalanya secara kencang dengan durasi yang cukup lama.
"Di situ lah, dari yang pandangan terang karena menatap langit-langit sampai jadi gelap. Aku bilang, 'Bi, ini patah hidungku!. Karena dia dengar kode dari aku, dia lepasin," ungkap Venna.
Venna mengaku saat dilepaskan oleh Ferry darah segar mengucur dari hidungnya. Lantas saja dia bergegas meminta pertolongan.
"Aku kaget, dia juga kaget, tapi hal pertama yang dia lakukan adalah mengelap darah. Dia mau hilangkan barang bukti," lanjut Venna.
Venna pun bergegas mendorong Ferry agar tidak menghilangkan barang bukti. Dia pun segera mengambil telepon yang seketika langsung dirampas Ferry.
"Saya ambil telepon di sebelah tempat tidur karena mau hubungi operator hotel, mau minta pertolongan, diambil lagi," ucapnya.
Venna mengaku saat itu dirinya cukup lemas melihat darah yang terus keluar dari hidungnya. Dirinya pun segera berlari keluar kamar meminta bantuan.
"Hari itu enggak ada yang menolong, karena hari Minggu, mungkin penghuni sebelah sarapan. Di depan hotel lagi ada car free day, suara musik senam keras banget," kata Venna.
"Jadi saya itu bingung, pencet lift, enggak terbuka. Ada mbak-mbak janitor di ujung terus saya minta tolong dipanggilkan polisi, cuma saat itu Ferry mengusirnya," tutur Venna.
Venna bergegas kembali ke kamar untuk mengambil ponsel namun kalah cepat. Dia dipepet oleh Ferry ke tembok. Disitulah Venna merasa seperti ingin mengakhiri usia.
"Di situ aku udah merasa, mati aku karena dia sudah lebih beringas. Aku enggak tahu kenapa bisa punya pikiran, aku tatap mata Ferry. Aku bilang, Bi, jangan bunuh aku. Ingat kamu punya ibu perempuan. Kamu punya adik perempuan," kata Venna.
Menurut Venna, saat itu Ferry lengah dan diapun segera mengambil ponsel untuk menghubungi siapapun yang mengangkat panggilan telponnya.
"Di saat aku omong itu, dia matanya berubah seperti tersadar. Makanya aku ambil handphone lagi, aku pencet siapapun yang terangkat. Kebetulan aku pencet video call ketua DPD di situ dia lihat aku sudah berdarah-darah," kata Venna.
"Aku bilang, Mas tolong aku mas. Dia pikir aku kecelakaan, mbak kecelakaan? Enggak, hidungku kayaknya patah, tolong aku. Aku dipatahin suamiku. Aku pikir itu patah karena sakitnya luar biasa. Tolong saya panggil polisi," ucap Venna.
Setelah Venna berhasil menghubungi seseorang, petugas kebersihan hotel datang bersama sekuriti dan menghampiri mereka.
"Mbak-mbak yang tadi janitor, sudah datang sama sekuriti. Hal pertama yang ditanya sekuriti, Ada apa pak Ferry?. Sebetulnya di situ aku enggak mau melapor, tapi aku mau lihat apakah dia mengakui perbuatannya," kata Venna.
Melihat gerak gerik Ferry Irawan yang tidak mengakui perbuatannya, Venna semakin mantap untuk berpisah. Kemudian datang polisi Kediri yang langsung bertanya ke Ferry apakah itu perbuatannya atau bukan. Menurut Venna saat itu Ferry masih berdalih tidak melakukan kekerasan apapun.
"Polisinya tanya, Bu, ini suami istri. Mau damai atau bagaimana? Saya bilang Enggak, saya mau bikin laporan. Karena di detik itu juga, saya tahu dia bukan suami yang baik. Dia bukan imam yang baik, dia bukan pemimpin yang saya cari selama sembilan tahun saya sendiri," kata Venna Melinda.
Kronologi yang diceritakan Venna tersebut justru mengundang beragam komentar dari Netter. Netter merasa selama ini Venna sudah banyak diingatkan oleh orang terdekat, namun tidak mengindahkannya karena terlanjur cinta terhadap Ferry Irawan.
"Dulu aja bucin banget. Sekarang bilang Ferry gak baik," celoteh netter di kolom komentar Tiktok.
"Kemarin, dunia milik mereka berdua," timpal yang lainnya.
"Baru sadar bu," ucap yang lain.
"Penyesalan selalu datang terlambat ibu," tambah netter lain.
"Lupa sama bucin sekarang," sahut yang lain.
Pada kasus ini Ferry Irawan dijerat Pasal 44 dan 45 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang KDRT dengan ancaman hukumannya maksimal lima tahun maksimal.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Kalah Adu Penalti Lawan Jerman, Pelatih Argentina: Namanya Untung-untungan

KPK dan Polda Metro Jalin Koordinasi untuk Pemeriksaan SYL Cs Besok

Atap Gedung SDN di Kebumen Ambruk Akibat Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Kasus Korupsi SYL, Politikus PDIP Vita Ervina Dicecar 28 Pertanyaan oleh KPK

Deretan Film yang Diperankan oleh Gal Gadot

Viral! Pria di Pati Beri Seserahan Mobil Sport Subaru BRZ, Ini Spesifikasinya

Semifinal Piala Dunia U-17: Tundukkan Mali, Prancis Tantang Jerman di Final

Ingin Namanya Bersih, Oklin Fia Minta Ammar Zoni dan Irish Bella Buka Suara

Polisi Periksa Kepala Dinas Perhubungan Kepri Terkait Kericuhan Rempang Galang

Deretan Fakta Penyakit Pneumonia Misterius yang Muncul di Tiongkok

Randy Mangkir, Sidang Cerai Hana Hanifah Kembali Ditunda

Soal Pemanggilan Wamenkumham, KPK: Tunggu Minggu Ini

KPK Putuskan Tak Bantu Firli Bahuri Hadapi Kasus Pemerasan terhadap SYL

Viral! Istri Sah Labrak Pelakor Justru Jadi Tersangka

Semifinal Piala Dunia U-17: Mali Ungguli Prancis pada Babak 1
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo